Home / News / Apel Kesiapan Jambore Karhutla 2025: Wujud Sinergi Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau

Apel Kesiapan Jambore Karhutla 2025: Wujud Sinergi Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau

Pekanbaru, jurnaltimes.com

Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2025, Pemerintah Provinsi Riau bersama unsur Forkopimda dan instansi terkait menggelar Apel Kesiapan Pengamanan Jambore Karhutla 2025, Selasa (22/4/2025), bertempat di halaman Kantor Gubernur Riau, Jalan Jend. Sudirman, Kota Pekanbaru.

Kegiatan apel dipimpin langsung oleh Gubernur Riau, H. Abdul Wahid, M.Si., dan turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Kapolda Riau Irjen Pol. Dr. Herry Herjawan, S.I.K., M.H., M.Hum., Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Sugiyono, Kajati Riau Akmal Abbas, S.H., M.H., serta Ketua Pengadilan Tinggi Riau Asli Ginting, S.H., M.H. Selain itu hadir pula Wakil Gubernur Riau, Ir. H. SF Hariyanto, M.T., Kabinda Riau Brigjen Pol. Bambang Heri S., Danlanal Dumai, Danlanud Roesmin Nurjadin, serta jajaran Forkopimda Provinsi Riau lainnya.

Apel dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan diawali gladi peserta pada pukul 07.40 WIB. Gubernur Riau selaku Pimpinan Apel menyampaikan amanat terkait situasi Karhutla di Riau yang mengalami peningkatan aktivitas memasuki pertengahan April 2025.

“Sekitar 55 persen wilayah Indonesia diperkirakan mengalami musim kemarau, dan puncaknya akan terjadi pada bulan Juni 2025. Oleh karena itu, kita telah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla melalui Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts. 292/III/2025 yang berlaku hingga 30 November 2025,” ungkap Gubernur Abdul Wahid dalam amanatnya.

Ia menegaskan pentingnya langkah antisipatif melalui sinergi semua pihak, termasuk pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

“Apel Jambore ini bukan hanya sebagai bentuk kesiapan fisik, tapi juga edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan konsekuensi hukum dari pembakaran hutan dan lahan. Kita ingin menghapus stigma bahwa Riau adalah langganan Karhutla,” tegasnya.

Setelah amanat, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan laporan Komandan Apel, penghormatan pasukan, doa bersama, dan pengecekan personel gabungan pengamanan. Apel selesai sekira pukul 08.20 WIB dan seluruh kegiatan berjalan dalam keadaan aman dan kondusif.

Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya pencegahan Karhutla secara berkelanjutan serta meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab semua elemen masyarakat dalam menjaga lingkungan.

Wartawati : Amelia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *