Pekanbaru, jurnaltimes.com

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) bukanlah tempat akhir bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), karena lewat program layanan pembinaan kepribadian berupa kegiatan kebaktian Agama Kristen WBP diharapkan dapat menemukan ketenangan untuk mengembalikan jati diri mereka yang seutuhnya.

Bertempat di Gereja Interdenominasi Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Kepala Lapas Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong, mengungkapkan, “Di dalam hati setiap manusia terdapat satu ruang kosong yang tak dapat diisi atau digantikan oleh apa pun bahkan oleh seisi dunia, selain dengan hubungan pribadi yang dekat dengan Tuhan. Untuk itu, Lapas Pekanbaru terus berkomitmen memberikan pembinaan kepribadian dengan mengadakan kegiatan kerohanian secara rutin bagi seluruh warga binaan sesuai dengan kepercayaannya masing-masing,” ucapnya.

Dengan adanya program pembinaan rohani ini diharapkan ada perubahan mindset bagi WBP Lapas Pekanbaru menjadi pribadi yang taat beribadah. Pembinaan Rohani kepada Tuhan Yang Maha Esa termasuk dalam kategori pembinaan kepribadian kepada Warga Binaan Pemasyarakatan.

Warga binaan yang memperoleh bekal pembinaan rohani memiliki kegiatan sehari-hari yang dapat mengubah pola kegiatan mereka kearah yang lebih positif. Pembinaan keagamaan ini menjadi dasar perkembangan kepribadian warga binaan untuk menjalani masa pidananya sehingga dapat memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik. Lapas Pekanbaru juga terus bersinergi dengan bantuan pihak luar seperti Kementrian Agama dan gereja-gereja lokal dalam kegiatan kerohanian menjadi kontribusi yang baik dalam pembinaan kepribadian.

Wartawati – Amelia

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *