Banyumas Programkan Peremajaan Kelapa Dengan Inovasi Kelapa Genjah

Banyumas, – jurnalpolisi.id

Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan) Banyumas, Arif Sukmo Buwono, menerima kunjungan audiensi dari Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian RI di Ruang Joko Kahiman, Kamis 9 Oktober 2025. Hadir dalam kegiatan Kepala Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian dan Perkebunan I Ketut Kariyasa, Kepala BRMP Palma Stevi Karaow, Perwakilan Koperasi Produsen Integrasi Petani Organik(Kopipo) Suntoro, Direktur PT Integral Mulya Cipta (IMC) Mario Ngengsowijoyo serta berbagai tamu undangan lainnya dari instansi terkait.

Dalam pertemuan tersebut, I Ketut Kariyasa menyampaikan bahwa fokus audiensi kali ini adalah membahas pengembangan kelapa genjah, yakni jenis kelapa pendek yang dapat menjadi solusi atas tingginya angka kecelakaan kerja dalam kegiatan penderasan kelapa tradisional.

“Kelapa adalah komoditas besar, tetapi selama ini kegiatan penderesan sering menyebabkan kecelakaan kerja karena pohonnya tinggi. Dengan kelapa genjah, penderasan menjadi lebih aman dan bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk wanita. Ini meningkatkan produktivitas jika sebelumnya satu orang hanya mampu menderas 25 pohon, kinimu bisa mencapai 100 pohon per hari,” jelas I Ketut.

Ia menambahkan, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui BPP Perkebunan dan BPPTP akan menyediakan benih kelapa genjah, disertai bimbingan teknis (bimtek) mulai dari pembibitan, budidaya, panen, hingga pascapanen. Strategi ini juga selaras dengan program hilirisasi Presiden RI yang mendorong peningkatan nilai tambah produk perkebunan. Kelapa tidak hanya akan dipasarkan dalam bentuk butiran, tetapi juga dapat diolah menjadi nira, gula, dan bahkan susu kelapa.

“Jika susu kelapa bisa menggantikan sebagian dari impor susu yang mencapai 75%, dampaknya akan luar biasa terhadap ketahanan ekonomi dan gizi nasional,” ujar Ketut.

Bupati Sadewo dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa program ini sudah dirintis sejak masa kepemimpinan Bupati sebelumnya dan7 kini kembali didorong agar terealisasi. Salah satu bentuk dukungan adalah kerja sama dengan pihak ketiga, yakni PT Integral Mulya Cipta (IMC), untuk pengadaan dan penjualan benih kelapa. Hal tersebut juga untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja dan meningkatkan kesejahteraan. Ia menginstruksikan kepada seluruh satker terkait, Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Hukum, terutama Dinas Pertanian, agar segera menyiapkan segala kebutuhan, baik teknis, administratif, dan koordinasi di lapangan supaya program ini bisa berjalan lancar.

“Pemda hanya7 menyediakan tanah tidak produktif. PT IMC yang membiayai dan mengelola, sementara hasilnya berupa benih kelapa akan dijual oleh BUMD. Keuntungan dibagi berdasarkan skema yang akan diatur oleh bagian hukum dan pemerintahan,” terang Sadewo.

Langkah ini diharapkan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta membuka peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

( Arif JPN/Pandu Y)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *