Menanam Harapan di Tanah Kutim, Kapolres Fauzan Apresiasi Perusahaan dan Petani Sukseskan Program Jagung

Kutai Timur jurnalpolisi.id

Siapa sangka, di balik butiran jagung yang tumbuh subur di tanah Kutai Timur (Kutim), tersimpan semangat gotong royong lintas sektor. Para petani, perusahaan, dan Polres Kutim berjalan seirama mewujudkan kemandirian pangan.

Atas komitmen itulah, Kapolres Kutim AKBP Fauzan Arianto memberikan penghargaan kepada mereka yang telah menanam dan menumbuhkan harapan. Adapun perusahaan yang mendapat penghargaan antara lain PT WTC, PT MPI Gunta Samba dan Tridaya, PT Telen Prima Sawit dan kelompok Tani Desa Tanah Abang.

Program penanaman jagung ini menjadi bagian dari dukungan terhadap kebijakan ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah. Melalui pendekatan kolaboratif, Polres Kutim menggandeng berbagai pihak untuk mengoptimalkan lahan-lahan tidur menjadi sumber produksi baru bagi masyarakat.

“Ini bukan sekadar soal menanam jagung, tapi tentang menanam harapan dan semangat kemandirian. Kami ingin masyarakat Kutim bisa terus berdaya dan berproduksi,” ujar AKBP Fauzan Arianto.

Menurutnya, langkah ini tidak hanya berfokus pada hasil panen, tetapi juga pada proses membangun kesadaran bersama tentang pentingnya menjaga ketersediaan pangan.

“Sinergi antara petani, perusahaan, dan aparat keamanan terbukti menjadi kunci keberhasilan di sejumlah wilayah kecamatan,” tuturnya.

Salah satu penerima penghargaan, perwakilan Kelompok Tani Desa Tanah Abang, Kecamatan Long Mesangat, Nando menuturkan program tersebut memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan warga.

“Berkat dorongan dari bapak Kapolres Kutim, kami bisa memanfaatkan lahan yang sebelumnya kosong. Sekarang hasilnya bisa dijual dan membantu ekonomi keluarga,” kata Nando dengan senyum bangga.

Lebih jauh, penghargaan itu menjadi simbol keberhasilan kolaborasi yang jarang terlihat di lapangan, antara pengayom masyarakat, dunia usaha, dan petani lokal yang sama-sama berjuang menjaga ketersediaan pangan di tengah tantangan ekonomi dan perubahan iklim.

Dari lahan yang dulunya sunyi, kini tumbuh hamparan jagung yang menguning. Di sanalah, semangat kerja sama dan ketahanan tumbuh subur serta menjadi bukti bahwa membangun kemandirian pangan bukan hanya tentang hasil panen, melainkan tentang tekad bersama untuk menumbuhkan masa depan.( Alfian )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *