Konstruksi Ugal Ugalan Setalah Tiga Bulan Di Bagun: Talut Sungai Kali Mariat Sudah Retak dan Ambruk

SORONG – jurnalpolisi.id
Talut sungai di Kali Mariat Kabupaten Sorong Papua Barat Daya yang mulai dikerjakan pada Juni 2025 lalu dan baru selesai sekitar tiga bulan kini sudah mengalami kerusakan parah.
Kondisinya memprihatinkan beton retak memanjang sebagian patah dan bergeser bahkan ada yang ambruk sehingga meninggalkan celah besar di sisi sungai.
Pantauan Langsung Media ini Sejak Jumat 03/10/2025 Saat Berada langsung di lapangan menunjukkan talut ini dibangun tanpa menggunakan besi atau cor beton bertulang yang seharusnya menjadi standar dalam konstruksi penahan tanah Akibatnya struktur terlihat rapuh dan mudah rusak meski usia bangunan masih sangat baru.
Proyek talut tersebut diketahui berasal dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat melalui Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan (OP) III Sumber Daya Air (SDA) Papua Barat, dengan pembiayaan bersumber dari APBN Tahun 2025 Namun hasil yang terlihat di lapangan jauh dari harapan masyarakat.
Warga setempat mengaku kecewa dengan kondisi ini “Baru sebentar selesai sekarang sudah hancur begini Kalau dibangun dengan benar harusnya bisa bertahan bertahun-tahun,” ungkap seorang warga yang ditemui di lokasi yang tak kami sebutkan Namanya.
Menurutnya Kerusakan ini menimbulkan kekhawatiran serius terutama menjelang musim penghujan.
Talut yang seharusnya berfungsi menahan arus air justru berisiko ambruk lebih parah ketika debit sungai meningkat Jika dibiarkan kerusakan bisa mengancam pemukiman warga dan sekolah yang berada di sekitar bantaran sungai.
Masyarakat mendesak agar instansi terkait segera melakukan audit dan pemeriksaan menyeluruh terhadap proyek ini.
Di ketahuwi Dari awal proyek ini dikerjakan tidak ada papan informasi siapa yang kerja dan berapa besar anggarannya,” Tandas seorang warga yang tidak kami sebutkan namanya Mereka menilai perlu ada transparansi dalam penggunaan anggaran serta evaluasi teknis untuk memastikan pembangunan infrastruktur benar-benar sesuai standar.
Bangunan yang dibiayai dari uang rakyat seharusnya memberikan manfaat jangka panjang bukan justru menimbulkan masalah baru hanya dalam hitungan bulan setelah selesai dikerjakan.
( Rilis – JPN Sorong )