Labuhan batu jurnalpolisi.id
Wakil Bupati Labuhanbatu H. Jamri ST mengatakan rapat koordinasi ini merupakan salah satu agenda pemerintah guna mengendalikan kebutuhan pokok masyarakat dan menghindari inflasi tinggi ,Kamis 11 /9 /2025.
Menurut Wabup, inflasi Kabupaten Labuhanbatu bulan Agustus 2025 tercatat relatif tinggi yaitu 4,69% dibandingkan dengan Agustus 2024 yaitu 2,09%.
Kabupaten Labuhanbatu bukanlah daerah produsen komoditas bahan pangan, sehingga pasokan komoditas pangan disuplai dari luar daerah. Wabup menekankan pentingnya memastikan kesediaan pasokan, meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pangan dalam daerah, serta memastikan distribusi komoditas pangan berjalan lancar dan efisien.
Wabup mendorong TPID, TP2DD, OPD terkait, dan seluruh instansi yang terlibat dalam pengendalian inflasi untuk mengimplementasikan program pengendalian inflasi yang inovatif dan merumuskan peta jalan pengendalian inflasi daerah yang rasional.
Wabup meminta kepada TPID dan OPD terkait untuk melakukan kegiatan operasi pasar murah melalui kerjasama lintas sektor, terutama di wilayah konsumen atau masyarakat miskin.
Wabup juga meminta untuk merumuskan dan melakukan penjajakan kerjasama antar daerah dengan daerah produsen komoditas pangan di Sumatera Utara.
Wabup menekankan pentingnya digitalisasi keuangan daerah dan meminta untuk mensosialisasikan penggunaan QRIS sebagai media transaksi non tunai ke masyarakat.
Wabup menyampaikan komitmen Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu untuk berkolaborasi dengan kantor perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, forkopimda, serta instansi terkait lainnya dalam menekan inflasi agar tetap terkendali
Kegiatan rapat koordinasi dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar Ahmadi Rahman, Para Staf Ahli Bupati, Para Asisten, Para OPD, Para Kabag Setdakab, dan Tamu Undangan Lainnya.
Tujuan rapat koordinasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi seluruh instansi terkait dalam mengendalikan inflasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Labuhan Batu.
Reporter
Eka Hombing JPN