Dilihat: 7x

Samarinda jurnalpolisi.id

Kasus dugaan perakitan bom molotov yang melibatkan empat mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) masih menyita perhatian publik. Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H. Seno Aji, Rabu (3/9/2025), mendatangi Polresta Samarinda untuk memastikan proses hukum terhadap mahasiswa tersebut berjalan sesuai aturan dan menjunjung asas keadilan.

Seno Aji menegaskan, kehadirannya bukan untuk mengintervensi proses hukum, melainkan memastikan hak-hak para mahasiswa tetap terlindungi. “Saya hadir di sini bukan untuk mencampuri jalannya hukum. Tugas saya sebagai Wakil Gubernur adalah memastikan anak-anak ini diperlakukan secara manusiawi. Mereka masih punya masa depan panjang,” ujarnya.

Menurut Seno, beberapa dari mahasiswa tersebut bahkan sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN), sebuah tahapan penting dalam pendidikan. Karena itu, ia mengingatkan agar proses hukum tetap berjalan proporsional tanpa mengorbankan masa depan mereka.

“Mereka adalah calon pendidik dan pemimpin bangsa. Kesalahan yang dilakukan tetap harus diproses hukum, tetapi jangan sampai menghancurkan masa depan mereka begitu saja,” tambahnya.

Wagub juga mengapresiasi jajaran Polresta Samarinda yang dinilainya telah memperlakukan mahasiswa secara terbuka, komunikatif, dan penuh tanggung jawab. Ia bahkan sempat berdialog langsung untuk memberi semangat kepada para mahasiswa yang kini berstatus tersangka.

Terkait isu penangguhan penahanan, Seno menegaskan bahwa hal tersebut sepenuhnya kewenangan aparat penegak hukum dan kuasa hukum mahasiswa. Pemerintah daerah, lanjutnya, hanya memberikan dukungan moral, memastikan hak-hak hukum mahasiswa dipenuhi, serta mengawal agar tidak terjadi perlakuan diskriminatif.

“Kalau soal penangguhan, itu bukan wewenang kami. Kami hanya memastikan prosesnya berjalan sesuai aturan, tanpa ada pelanggaran hak asasi,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Seno juga menyinggung stabilitas keamanan Kaltim pascaunjuk rasa mahasiswa pada 1 September lalu. Ia menyebut situasi tetap kondusif berkat kerja keras aparat keamanan dengan dukungan masyarakat. Bahkan, Kementerian Dalam Negeri memberikan apresiasi khusus atas keberhasilan Kaltim menjaga stabilitas politik dan keamanan di tengah gelombang aksi massa.

“Tidak ada tindakan represif, tidak ada penahanan sewenang-wenang, dan tidak ada kerusakan fasilitas umum. Semua demonstran pulang dengan selamat. Ini bukti bahwa Kaltim tetap kondusif,” ungkapnya.

Seno juga berpesan kepada mahasiswa agar tetap menyampaikan aspirasi secara santun dan tidak terprovokasi melakukan tindakan anarkis. Ia mengingatkan bahwa demonstrasi adalah hak konstitusional, namun harus dilakukan dengan bijak.

“Silakan berdemo, itu hak kalian. Tapi lakukan dengan cara santun, jangan merusak, dan jangan terjebak provokasi. Setelah itu kembali belajar, karena itu jauh lebih bermanfaat bagi masa depan,” pesannya.

Selain itu, Seno mengapresiasi substansi tuntutan mahasiswa terkait isu KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) dan persoalan lingkungan di Kaltim. Menurutnya, isu-isu tersebut relevan dan sudah menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

“Pemerintah selalu terbuka berdiskusi. Aspirasi mahasiswa penting dan harus ditindaklanjuti dengan dialog sehat. Kita tidak boleh menutup diri, apalagi di tengah dinamika pembangunan yang cepat. Suara mahasiswa tetap harus kita dengarkan,” pungkasnya.
( Alfian )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *