Dilihat: 8x

Samarinda. jurnalpolisi.id

Ribuan massa dari Aliansi Mahakam menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Senin (1/9/2025). Aksi bertema “Gerakan Indonesia Sold Out – Kita Belum Merdeka” itu diikuti sekitar 4.000 orang dengan membawa 11 tuntutan kepada pemerintah dan DPR RI.

Unjuk rasa dimulai pukul 13.45 Wita dengan membentangkan spanduk, menyanyikan lagu kebangsaan, serta menyampaikan orasi. Massa menuntut penolakan RUU KUHAP, penghapusan tunjangan mewah DPR, hingga penghentian praktik oligarki dan perusakan lingkungan.

Sekitar pukul 15.20 Wita, situasi sempat memanas saat massa berusaha masuk ke halaman DPRD dan melempari aparat dengan benda keras. Aparat gabungan yang sudah disiagakan segera melakukan pengamanan dan memberikan imbauan agar aksi tetap tertib. Meski sempat terjadi pembakaran pagar dan pelemparan ke arah petugas, aparat tetap mengedepankan pendekatan humanis.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, S.I.K., M.H., menegaskan pihaknya mengutamakan pengamanan persuasif. “Kami hadir untuk memastikan aksi berjalan aman. Kami mengimbau massa menyampaikan pendapat secara damai dan menghindari tindakan anarkis,” ujarnya.

Menjelang malam, aparat gabungan terpaksa mengambil langkah tegas terukur dengan menggunakan water cannon dan gas air mata untuk memukul mundur massa yang melempari petugas dengan batu dan bom molotov. Kondisi berangsur kondusif setelah massa diarahkan ke titik kumpul di Islamic Center.

Sekitar pukul 19.45 Wita, aksi unjuk rasa berakhir. Seluruh peserta membubarkan diri dengan tertib, sementara situasi Kamtibmas di Kota Samarinda kembali aman dan kondusif.
( Alfian )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *