Samarinda. jurnalpolisi.id
Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) bersama Polresta Samarinda menggelar apel kesiapan pengamanan aksi unjuk rasa Aliansi Mahakam dengan isu Gerakan Indonesia “Sold Out” di Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Jalan Teuku Umar, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Senin (1/9/2025) pagi.
Apel dimulai pukul 09.40 WITA dan dipimpin langsung Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro, S.H., S.I.K., C.F.E., M.H. Turut mendampingi sejumlah pejabat utama Polda Kaltim, antara lain Karo Ops Kombes Pol Dedi Suryadi, S.I.K., M.Han., Kabid Propam Kombes Pol Prianto Teguh Nugroho, S.I.K., M.H., Dir Samapta Kombes Pol Agus Fajaruddin, S.I.K., Dir Krimum Kombes Pol Jamaluddin Farti, S.I.K., M.H., serta Dansat Brimob Kombes Pol Andy Rifai, S.I.K., M.H. Hadir pula Wakapolresta Samarinda AKBP Heri Rusyaman, S.I.K., M.H., bersama jajaran pejabat utama Polresta, para Kapolsek, dan perwira pengendali lapangan.
Dalam arahannya, Kapolda Kaltim menegaskan bahwa pengamanan aksi unjuk rasa merupakan bagian dari tugas Polri dalam menjamin kebebasan berpendapat warga negara di muka umum sesuai undang-undang. Namun demikian, ia menekankan agar setiap tindakan di lapangan dilakukan secara tegas, terukur, dan sesuai prosedur bila ditemukan potensi anarkisme.
Tugas kita adalah memberikan pengamanan agar penyampaian aspirasi berjalan tertib. Namun bila ada tindakan yang mengarah pada anarkis, langkah kepolisian harus diambil secara terukur, tanpa ragu-ragu, dan sesuai perintah berjenjang dari komandan di lapangan,” tegas Irjen Pol Endar Priantoro.
Kaplda juga mengingatkan seluruh personel untuk tetap waspada terhadap potensi provokasi maupun ancaman keamanan, termasuk indikasi penggunaan bom molotov sebagaimana ditemukan di daerah lain.
Saya tidak ingin ada aset negara yang terbakar sedikit pun. Dari awal pengamanan, kita harus siap. Ingat, kalian adalah simbol institusi Polri. Jangan sampai ada tindakan individual yang bisa dipelintir di media sosial,” imbuhnya.
( Alfian )