Dilihat: 10x

Cilacap, jurnalpolisi.id

Aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cilacap pada Sabtu (30/8/2025) berakhir ricuh dan mencekam. Protes yang mulanya damai ini berubah menjadi anarkis, menyebabkan kerusakan parah, pembakaran, dan penjarahan. Insiden ini dipicu oleh isu tunjangan anggota DPR RI dan insiden di Jakarta.

Sejak siang hari pukul (13:00 wib), massa yang didominasi oleh remaja berkumpul di depan gedung. Namun, situasi mulai memanas ketika para demonstran meluapkan kemarahan dengan merusak pagar dan fasilitas di area gedung.

​​Ketegangan memuncak saat massa secara berulang melempari polisi yang berjaga di dalam gedung dengan batu. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan yang semakin tak terkendali saat mencoba merangsek masuk ke dalam gedung.

​”Pecahin, pecahin, woy,” teriak seorang demonstran sambil melempar batu ke arah bus polisi yang berusaha masuk ke area gedung. Massa juga melampiaskan amarahnya dengan melempari bus tersebut.

​Pembakaran dan Penjarahan
​Kerusuhan semakin memburuk ketika para demonstran melakukan aksi pembakaran. Sebanyak tiga sepeda motor dan satu unit truk Polresta Cilacap hangus dilalap api. Tidak hanya itu, ruang lobi gedung DPRD juga menjadi sasaran amuk massa.

​Selain membakar, sebagian massa juga melakukan penjarahan. Mereka terlihat merusak dan mengambil barang-barang perkantoran seperti kursi.

​Sejumlah orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans untuk mendapatkan perawatan medis. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun DPRD Cilacap terkait insiden tersebut. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *