Balikpapan – jurnalpolisi.id
Sejumlah pekerja kontraktor yang terlibat dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan menyampaikan aspirasi terkait keterlambatan pembayaran gaji yang sudah berlangsung lama.
Dalam aksi penyampaian aspirasi di depan DPRD Balikpapan, Senin (25/8/2025), perwakilan pekerja Ahmad Fauji dari PT WIP Gasindo mengungkapkan bahwa keterlambatan gaji menjadi keresahan tahunan yang belum mendapat solusi, baik dari pihak perusahaan maupun manajemen proyek.
“Setiap bulan gaji kami selalu terlambat. Bahkan ada perusahaan yang telat membayar hingga tiga bulan dan dicicil. Kami sudah berulang kali menyampaikan ke manajemen, tapi belum ada titik terang,” ujarnya.
Fauji menyebut, di perusahaannya saja terdapat sekitar 500 karyawan yang terdampak keterlambatan gaji. Kondisi serupa, menurutnya, juga dialami oleh pekerja dari sejumlah perusahaan kontraktor lain yang terlibat di proyek RDMP.
“Kami tidak ingin hanya perusahaan kami yang mendapat solusi, sementara yang lain dibiarkan. Ini bukan persoalan pribadi, tapi menyangkut keluarga, anak, dan istri yang harus kami hidupi,” tambahnya.
Akibat keterlambatan pembayaran gaji, sebagian pekerja terpaksa mencari pekerjaan sampingan hingga meminjam dana secara online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Para pekerja menegaskan bahwa aspirasi ini murni berasal dari keresahan buruh, bukan upaya provokasi. Mereka berharap pemerintah daerah dan DPRD bisa menjadi penyalur suara agar ada kejelasan dan perbaikan dalam mekanisme pembayaran gaji pekerja kontraktor RDMP.
“Semoga ke depan tidak ada lagi keterlambatan gaji, sehingga tidak ada pekerja yang terpaksa berutang hanya untuk kebutuhan keluarganya,” pungkas Fauji.
( Alfian )