Dilihat: 14x

Balikpapan jurnalpolisi.id

Wakapolda Kalimantan Timur Brigjen Pol Dr. H. M. Sabilul Alif, S.H., S.I.K., M.Si. memimpin apel pagi di Lapangan Mapolda Kaltim, Senin (25/8/2025). Apel diikuti pejabat utama Polda Kaltim, seluruh personel Polri, serta ASN Polda Kaltim.

Dalam arahannya, Wakapolda menyampaikan apresiasi dari Kapolri dan Kapolda Kaltim kepada seluruh jajaran atas dedikasi dan kerja keras dalam mendukung berbagai kegiatan, mulai dari peringatan Hari Bhayangkara hingga HUT RI ke-80. Ia menegaskan, kegiatan sosial, pelayanan kesehatan, hingga program Polri untuk masyarakat merupakan bukti nyata kedekatan Polri dengan rakyat.

Wakapolda juga menekankan pentingnya implementasi program prioritas Polri hingga ke tingkat paling bawah. Salah satunya terkait ketahanan pangan melalui budidaya jagung di lahan eks tambang.

“Program ketahanan pangan menjadi atensi Bapak Presiden dan mendapat apresiasi langsung. Di Kaltim sendiri, sudah ada lebih dari 1.200 hektare lahan jagung yang kita kelola,” jelasnya.

Selain itu, ia menegaskan dukungan Polda Kaltim terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Di Balikpapan sudah ada SPPG yang memberi manfaat bagi sekitar 2.300 penerima, dan akan ditingkatkan menjadi 3.300. Ini wujud nyata dukungan Polri terhadap program pemerintah,” ujarnya.

Wakapolda juga menyoroti peran Polda Kaltim dalam menjaga stabilitas pangan melalui distribusi beras SPHP bersama Bulog.

“Kepastian masyarakat mendapat beras dengan harga normal harus benar-benar dirasakan. Ini tugas kita untuk menjaga kepercayaan publik,” tegasnya.

Di hadapan seluruh peserta apel, Brigjen Pol Sabilul Alif mengingatkan pentingnya disiplin dan menjaga marwah institusi Polri.

“Satu anggota saja yang melanggar dapat mencederai organisasi. Karena itu, jangan sampai ada pelanggaran. Polda Kaltim cukup kondusif, mari manfaatkan situasi ini untuk semakin dekat dengan masyarakat,” pesannya.

Menutup arahannya, Wakapolda berpesan agar seluruh personel terus mendekatkan diri kepada masyarakat dengan memberdayakan tokoh agama, adat, dan komunitas dalam menjaga Kamtibmas. Ia juga menyampaikan pesan motivatif:

“Apapun kata-kata yang kita ucapkan harus dipilih dengan hati-hati, karena orang-orang akan mendengarnya dan terpengaruh olehnya, entah itu baik atau buruk,” pungkasnya.
( Alfian )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *