Dilihat: 10x

Blora – jurnalpolisi.id

Dalam pelaksanaan rapat dan sosialisasi sinergitas pengembangan potensi perekonomian Desa Tunjungan yang diagendakan Pemerintah Desa Tunjungan Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora Jawa Tengah di Aula pendopo desa setempat berlangsung dengan lancar. Kamis, ( 31/7/2025 ) .

Kepala Desa Tunjungan Yasir Amanah menjelaskan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan terhadap masyarakat desa, tentang pentingnya sinergitas dalam pengembangan ekonomi Desa Tunjungan .

” Saya berharap untuk semua komponen yang ada di Desa Tunjungan mampu meningkatkan efektifitas ekonomi desa . Memiliki konsep bersama , mampu bekerja sama , memiliki komunikasi efektif, saling menghargai dan mampu menjalin kemitraan antar sesama lembaga .” tuturnya.

Ia menambahkan dengan motto ” Tunjungan Perkasa ” Desa Tunjungan, diharapkan mampu menjadi contoh studi tiru desa kelurahan se Kabupaten Blora atau desa/ kelurahan se Indonesia.

Secara jujur Saiful Amri selaku ketua Koperasi Merah Putih Desa Tunjungan menjelaskan bahwa hingga saat ini koperasi yang dipimpinnya masih dalam tahapan pembenahan kelembagaan , bahkan belum ada strategi usaha yang jelas.

” Kedepan koperasi Merah Putih tidak ada bantuan dana permodalan dari pemerintah pusat maupun daerah. Permodalan dari koperasi Merah Putih yang bersandar pada dana simpanan pokok , simpanan wajib dan simpanan sukarela dari para anggota koperasi. Jika ada kiat usaha, untuk permodalan hanya bisa mengajukan pinjaman melalui perbankan. Namun hal tersebut juga riskan karena pinjam uang di Bank juga harus ada barang jaminan dll, siapa yang harus bertanggung jawab,” jelasnya.

Menurutnya, program Koperasi Merah Putih yang berbentuk pengembangan usaha Mikro, simpan pinjam, pengadaan barang dan jasa , pelatihan pendidikan serta pengembangan ekonomi lokal terpaksa belum bisa dijalankan .

Untuk Bumdesa Tunjungan saat ini sudah ada pergerakan selangkah lebih maju. Karena semenjak Bumdesa terbentuk hingga kini sudah menangani 3 bidang usaha diantaranya Pamsimas, Kios dan pasar desa serta pengelolaan sampah .

Selaku Ketua Bumdesa Tunjungan Sumarjan menyatakan, saat ini pihaknya berharap adanya masukan dari berbagai pihak terutama dalam bentuk kegiatan usaha agar Bumdesa Tunjungan mampu berkembang , tidak stagnan berkutat pada usaha yang sudah ada saja,” pintanya.

Sementara pimpinan Media Opini Publik Bambang Sartono yang akrap dipanggil Bangsar menyoroti perihal Waduk Greneng yang hingga saat ini belum muncul adanya pola pemikiran agar waduk Greneng mampu menjadi poros wisata dan obyek perikanan moderen, dapat menjadi Ikon yang mampu mendongkrak Pendapatan Asli Desa ( PAD ) Desa Tunjungan menjadi meningkat.

“Tentunya, diharapkan pemerintah Desa Tunjungan memiliki roadmap atau panduan perencanaan yang matang untuk menciptakan waduk Greneng. Agar, menjadi tempat wisata yang handal, aman dan menghasilkan sehingga bisa berfungsi sebagai wahana budidaya ikan air tawar , wahana wisata air , wisata alam dan agro wisata buah yang bekerja sama dengan pihak LMDH atau KTH setempat ,” jelasnya.

Bangsar juga menyoroti konektifitas Bumdesma yang sudah lama terbentuk , belum dapat berkreatifitas apapun hingga sekarang ini.

” Saya berharap Desa Tunjungan yang merupakan desa wisata mampu bekerja sama dengan desa penyangga desa wisata yang berada di seputar Desa Tunjungan seperti Desa Kalangan , Desa Sambongrejo dan Desa Kedungrejo dengan baik, jelasnya.

Pimpinan umum Media Ekonomi ( ME ) Roy Kurniadi dalam kesempatan tersebut juga memberikan masukan agar menata ulang Cemoro Pitu yang dulu pernah ramai karena banyak pengunjung untuk dijadikan kawasan destinasi perkemahan keluarga.

Ia juga memberikan masukan agar di cemoro Pitu bisa dibangun gasebo untuk peristirahatan para pemancing serta para penggemar kuliner ikan air tawar. Disamping itu juga disampaikan imbauan agar produk buah durian yang dihasilkan oleh para petani durian dari Desa Tunjungan hendaknya harganya lebih murah dibanding harga buah yang dijual di pasar atau di kota.

” Harga durian maupun buah kelengkeng atau buah lain hasil produk dari Warga Desa Tunjungan penjualannya harus dibawah harga pasaran agar nanti pada suatu saat Desa Tunjungan dapat menjadi pusat daerah pembelanjaan buah atau desa grosir buah, ” imbaunya.

Djoko Suwarno selaku pimpinan Redaksi Warta Jateng.net dan wartawan Jurnal polisi. Id . Saat diminta untuk memberikan masukan menambahkan bahwa potensi waduk Greneng dapat digunakan sebagai wahana wisata Alam, wahana pemancingan ikan dan wisata air .

Dari sektor perikanan serta pertanian waduk Greneng bisa juga digunakan untuk budidaya ikan dengan metode karamba apung dan budidaya tanaman Azolla . Mengingat luasnya waduk dan tersedianya air tentu sangat efektif.

Djoko juga memaparkan program budidaya pupuk organik dari ternak cacing tanah dimana usaha ternak tersebut diprediksi sangat menguntungkan sekali karena pemeliharaannya yang mudah, cukup mengeluarkan modal sekali untuk pembelian bibit cacing semata.

Apalagi dalam selang waktu pemeliharaan antara 4 bulan hingga 5 bulan cacing tanah sudah bisa dipanen berupa cacing induk , anakan cacing dan kasing ( pupuk organik) .

Untuk indukan cacing akan dibeli oleh sebuah perusahaan cacing tanah karena budidaya cacing ini telah bekerja sama dengan perusahaan pengelola cacing sedang untuk kacing ( pupuk organiknya ) dapat dijual pada warga masyarakat. Disamping itu juga disampaikan pula tentang budidaya ikan belut ,ikan lele serta ikan nila pada para peserta rapat.

Persoalan lain yang diharapkan terhadap Bumdesa Tunjungan oleh Djoko yang terkenal dengan sebutan Mbah Djoko Suhu Karena pernah menjadi wartawan Suara Hukum Indonesia agar para pengurus Bumdesa Tunjungan mampu berpikir kreatif, berani melakukan pengembangan di berbagai bidang usaha.

” Bumdesa Tunjungan harus memiliki kantor Bumdesa, Toko Bumdesa yang disertai dengan berbagai usaha, semisal usaha foto copy , pemberian kridit elektro terhadap warga masyarakat yang membutuhkan , mendirikan BRI Link, pembayaran listrik warga , penjualan Pulsa dan penjualan pupuk, dll.

Sebuah usaha apabila dilakukan dengan tekun dilandasi dengan kehati – hatian serta pengelolaannya berdasar manajemen yang benar, tentu akan membuahkan hasil,” tandasnya.

Djoko juga berpesan pada Kepala Desa beserta perangkatnya, ketua Kelompok Koperasi Merah Putih, Ketua LMDH , Ketua Bumdesa, Ketua KTH, Ketua UMKM dan segenap anggota BPD serta warga masyarakat agar bersatu dan bersinergi bekerja sama dengan baik untuk menjadikan Desa Tunjungan menjadi Desa Perkasa yang sebenar – benarnya.

” Jangan Takut melangkah , karena semua pekerjaan itu ada resikonya, perkecil resiko dengan memperbanyak kordinasi agar tidak salah langkah,” himbaunya.( Djoks).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *