Dilihat: 8x

Cilacap- jurnalpolisi.id

Kampung Laut, 19 Juli 2025 – Ribuan warga tumpah ruah di halaman Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kampung Laut hari ini, Sabtu (19/7/2025), untuk menyaksikan puncak peringatan Tahun Baru Hijriah 1447 H. Acara yang paling dinanti adalah pergelaran seni budaya Kuda Lumping (EBEK), Sintren, Orgen Putra Daerah Kecamatan Kampung Laut dengan tajuk “Memetri Bumi”, sebuah inisiatif dari Kelompok Tani Se-Kecamatan Kampung Laut.

Berbagai pergelaran Kuda Lumping, Sintren, dan juga hiburan orgen tungal ini tak hanya menjadi hiburan semata, namun juga bagian integral dari agenda budaya tahunan yang berhasil menyedot perhatian luas. Turut hadir dalam acara ini jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kampung Laut, termasuk Kapolsubsektor Kampung Laut dan Komandan Koramil 09 Kawunganten , menunjukkan komitmen kuat mereka dalam pelestarian seni tradisional daerah.

Hariyanto, selaku Mantri Satpol PP dan perwakilan Camat Kampung Laut, menyampaikan sambutannya, menggarisbawahi pentingnya acara ini sebagai wujud kebersamaan dan pelestarian budaya lokal.

Pada kesempatan yang sama, Muksin, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kampung Laut, turut menyampaikan pesan penting terkait program perkembangan pertanian di tahun 2025. Pesan ini relevan dengan tema “Memetri Bumi” yang diusung, menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan untuk keberlanjutan pertanian.

Lanjutnya, Acara tayakuran bumi ini semoga menjadi lebih eratnya kekompakan antar petani dalam memajukan pertanian guna menyukseskan program swasebada pangan kusunya dikecamtan kampunglaut..

Dinas Pertanian juga turut memberikan dukungan penuh, yang diwakili oleh Surur Hidayat dalam sambutannya. Kehadiran berbagai pihak ini menegaskan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan kelompok tani dalam memajukan budaya serta sektor pertanian di Kecamatan Kampung Laut.

Pergelaran Kuda Lumping “Memetri Bumi” ini tidak hanya menjadi penutup manis rangkaian peringatan Tahun Baru Hijriah, tetapi juga menjadi bukti nyata semangat gotong royong dan kecintaan masyarakat Kampung Laut terhadap warisan budaya nenek moyang mereka.

(Syaifulloh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *