Dilihat: 4x

Banyuwangi – jurnalpolisi.id

Aktivitas besar operasi SAR pasca tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya ditutup, Senin (14/7).

Selanjutnya, operasi SAR akan dilanjutkan oleh Kantor SAR Surabaya serta beberapa komponen di sekitar wilayah tenggelamnya KMP Tunu.

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Operasi Basarnas Laksamana Muda (Purn) Ribut Eko Suyanto pada konferensi pers di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi.

Dikatakan Eko, ada beberapa pertimbangan mengapa operasi SAR yang sebelumnya di-handle oleh Basarnas akhirnya dilanjutkan menjadi operasi kewilayahan.

Salah satunya adalah faktor efektivitas dan efisiensi yang dilakukan dalam operasi tersebut.

“Untuk selanjutnya operasi dilanjutkan dengan operasi kewilayahan. Jajaran polisi akan mengerahkan Dirpolair dan Polresta Banyuwangi. TNI AL akan menggunakan Lanal dari Denpasar dan Banyuwangi. Ada juga dari Pemda dan TNI AD,” kata Eko.

Sedangkan untuk tim DVI dari Polri, selama tujuh hari ke depan akan tetap berada di Banyuwangi.

Hingga Senin (14/7), jumlah temuan korban selamat dan meninggal dunia masih belum banyak berubah. Rinciannya, 30 korban selamat dan 18 korban meninggal dunia.

Secara teknis, petugas SAR masih akan tetap melakukan operasi. Sebab, SAR Mission Cordinator (SMC) yang sebelumnya dipegang oleh Basarnas kini dialihkan ke kantor SAR Surabaya.

“Ketika ada temuan korban, petugas SAR kita masih ada. Prosesnya tetap sama, akan dibawa ke RSUD Blambangan untuk diidentifikasi. Datanya juga akan tetap dicatat,” tegasnya.

Terkait operasi pengangkatan bangkai KMP Tunu, Eko menegaskan bukan menjadi domain Basarnas.

Untuk operasi simultan di laut nanti akan dilakukan oleh pihak-pihak yang bersangkutan sesuai Undang-Undang Pelayaran.

Eko menambahkan, kemungkinan operasi akan ditindak lanjuti oleh KSOP Tanjung Wangi.

Dia menambahkan, data lengkap tentang keberadaan KMP Tunu sudah tersedia.

Video underwater yang didapat oleh KRI Spica milik TNI AL yang diperkuat dengan citra video dari ROV Ditpolairud Polda Jatim sudah cukup jelas. Sehingga keputusan nanti berada di tangan pihak yang menjalankan operasi.

“Data sudah ada, titik dari keberadaan KMP Tunu juga sudah jelas, tinggal bagaimana nanti selanjutnya pengangkatan kapal dilakukan atau tidak,” pungkasnya.(Boby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *