Selat Bali – jurnalpolisi.id
Pencarian intensif terhadap kapal penyeberangan KMP Tunu Pratama Jaya yang hilang di perairan Selat Bali kini memasuki babak penting. Tim SAR gabungan berhasil mendeteksi sebuah objek di kedalaman sekitar 60 meter yang diduga kuat sebagai bangkai kapal tersebut.
Temuan Awal yang Krusial
Pada Sabtu (5 Juli 2025), Tim SAR menggunakan peralatan canggih untuk melakukan penyisiran dasar laut. Hasil deteksi sonar menunjukkan adanya benda besar di kedalaman 40–60 meter dengan ciri-ciri menyerupai kapal penyeberangan KMP Tunu Pratama Jaya.
Penemuan ini memberi harapan sekaligus membuka peluang baru untuk proses evakuasi lanjutan.
Teknologi Tinggi Dikerahkan
Untuk memastikan identifikasi, KRI Pulau Fanildo milik TNI AL langsung diterjunkan ke lokasi. Kapal ini membawa ROV (remotely operated vehicle), sonar side-scan, dan peralatan survei bawah laut lainnya. ROV akan mengambil gambar visual secara langsung dari lokasi objek yang ditemukan.
Data Terbaru Korban
KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang saat tenggelam, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru. Hingga kini:
30 orang selamat
6 orang ditemukan meninggal dunia
29 orang masih dalam pencarian intensif
Tim SAR terus memperluas area pencarian berdasarkan arus laut dan potensi pergeseran posisi kapal di dasar laut.
Operasi Gabungan Penuh Dedikasi
Operasi ini melibatkan Basarnas, TNI AL, Polairud, relawan selam, hingga ahli oseanografi. Semua pihak bersatu, bekerja cepat, dan mengutamakan nilai kemanusiaan dalam setiap langkah.
Dukungan penuh juga diberikan oleh masyarakat dan keluarga korban yang terus berharap kabar terbaik dari proses pencarian ini.
Harapan & Doa untuk Para Korban
Ditemukannya objek ini menjadi titik terang dalam operasi penyelamatan yang penuh tantangan. Seluruh elemen bangsa berharap agar proses identifikasi berjalan lancar dan seluruh korban yang belum ditemukan bisa segera diketemukan dengan selamat atau mendapat kepastian.
Elroy