Banyuwangi – jurnalpolisi.id
Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian bangkai kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya yang mengalami insiden di Selat Bali.
Berdasarkan pencarian beberapa hari, Tim SAR gabungan menditeksi benda mirip KMP Tunu Pratama Jaya.
Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI, Ribut Eko Suyatno mengatakan pentahapan pendeteksian objek bawah di bawah laut yang diduga bangkai kapal menggunakan magnetometer, multibeam echosounder, side scan sonar, dan ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk lebih bisa meyakinkan.
“Untuk pencarian yang dilakukan kapal-kapal di permukaan ke arah selatan, untuk sementara belum membuahkan hasil. Sementara pendeteksian bawah air yang dilakukan oleh KRI Pulau Fanildo dan Tim Hidrografi mendeteksi beberapa titik referensi yang diduga kapal,” katanya
Sementara itu, Danguspurla Koarmada II Laksamana Pertama TNI, Endra Hartono menambahkan, berdasarkan hasil penelusuran menggunakan side scan sonar, terdapat tujuh titik referensi pendeteksian yang diduga bangkai kapal.
“Ada tujuh titik referensi pendeteksian. Dan hari ini kita fokus di tiga titik, karena hasil scanning menunjukkan adanya logam di lokasi-lokasi tersebut,” terangnya.
Namun setelah dilakukan penelusuran lebih mendalam menggunakan side scan sonar, lokasi objek yang diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya berada sekitar 30 meter dari kabel bawah laut yang ada di Selat Bali.
Kabel bawah laut di Selat Bali adalah jaringan penting yang menghubungkan pasokan listrik antara Pulau Jawa dan Pulau Bali.
Kabel ini merupakan jalur transmisi utama untuk sebagian besar kebutuhan listrik di Bali.
“Untuk hasil tiga dimensi gambaran di bawah air masih dalam proses oleh tim Hidrografi,” imbuhnya.(Boby)