Padangsidimpuan, jurnalpolisi.id
Asap tebal dan kobaran api mengejutkan warga Kelurahan Timbangan, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Rabu pagi, 9 Juli 2025. Sekitar pukul 10.00 WIB, api melalap lima unit kios yang berdiri berimpitan di kawasan padat penduduk. Tak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kebakaran diduga bermula dari kios nasi goreng “Monggo Mas”. Saat api pertama kali muncul, kios tersebut dalam keadaan kosong. “Saya lihat api besar keluar dari kios Monggo Mas. Orang yang menempatinya sedang keluar, enggak tahu ke mana,” kata Zia Boru Harahap, warga yang menjadi saksi mata.
Selain warung nasi goreng, kios yang terbakar lainnya merupakan usaha warga sekitar, antara lain kios pangkas rambut, tempat senam yoga, serta dua kios yang belum diketahui pasti jenis usahanya. Kepulan asap dan kobaran api membuat warga panik dan berhamburan menyelamatkan diri. Beberapa di antaranya berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun api cepat membesar dan menyambar bangunan di sekitarnya.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kota Padangsidimpuan, Ashadi Mukhtar, mengatakan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 10.30 WIB dan langsung mengerahkan lima unit armada ke lokasi. “Begitu laporan masuk, personel kami langsung meluncur. Bersama warga serta bantuan dari TNI dan Polri, api berhasil kami padamkan setelah berjibaku selama beberapa jam,” kata Ashadi saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurut dia, proses pemadaman berlangsung sulit karena sebagian besar kios terbuat dari kayu dan bahan mudah terbakar.
Petugas juga harus memastikan api tidak merambat ke pemukiman warga yang berada persis di belakang deretan kios.
Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. dan masih meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk pemilik kios.
Pemerintah Setempat disebut tengah mendata korban terdampak dan menjajaki kemungkinan pemberian bantuan darurat.
Sementara itu, pemilik kios hanya bisa memandangi puing-puing tempat usaha mereka yang kini tinggal abu. Beberapa di antaranya tampak masih syok dan belum mampu berkata banyak.(P.Harahap)