Dilihat: 9x

Bogor, jurnalpolisi.id

Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, pada Sabtu malam, 5 Juli 2025, memicu banjir dan longsor di wilayah Megamendung dan Cisarua. Bencana ini menelan tiga korban jiwa dan menyebabkan dua warga lainnya hilang.

Bencana banjir dan tanah longsor melanda kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan luapan air sungai dan pergerakan tanah yang menerjang pemukiman warga di Kecamatan Megamendung dan Cisarua.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat, sedikitnya enam desa terdampak banjir, sementara longsor menimpa puluhan rumah dan menyebabkan kerusakan parah. Sebanyak 150 warga terdampak langsung dan harus mengungsi ke lokasi aman.

Tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun material longsor dan terseret arus banjir. Salah satu korban adalah pemuda berusia 22 tahun asal Cianjur yang ditemukan tewas di wilayah Megamendung. Dua warga lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan hingga Minggu pagi, 6 Juli 2025.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, langsung meninjau lokasi terdampak di Megamendung dan Cisarua. Ia memastikan bahwa pemerintah daerah telah mengerahkan bantuan logistik, tim evakuasi, dan tenaga medis untuk membantu para korban.

“Pemerintah hadir dan bergerak cepat. Penanganan darurat dan proses evakuasi terus kami lakukan secara terpadu,” ujar Bupati Rudy di sela kunjungannya.

Hingga saat ini, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat masih terus melakukan evakuasi serta pencarian korban yang hilang. BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

Laporan: Parlindungan, S.A.Md.Kep | Kepala Perwakilan Bogor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *