Kerasaan, jurnalpolisi.id
Kamis, 12 Juni 2025 Sebagai hamba Allah, dalam menjalani kehidupan—baik dalam bermasyarakat maupun bekerja—kita tidak akan terlepas dari yang namanya kekecewaan. Kekecewaan tersebut terkadang bersumber dari diri kita sendiri, namun tidak jarang pula datang dari orang lain.
Dalam menghadapi kekecewaan yang berasal dari orang lain, sikap terbaik yang bisa kita lakukan adalah bersabar dan mengikhlaskannya. Dengan bersabar dan ikhlas, kita tidak hanya menjaga hati tetap tenang, tetapi juga akan mendapatkan ganjaran pahala dan balasan kebaikan dari Allah SWT di akhirat kelak.
Allah SWT telah menyampaikan bahwa ada tiga hal yang menjadi balasan bagi orang-orang yang bersabar dan ikhlas:
- Khairon
Khairon adalah kebaikan di akhirat. Hamba Allah yang dalam hidupnya sering mengalami kesulitan dan kesusahan akibat perbuatan orang lain, namun tetap bersabar dan mengikhlaskannya, maka ia akan mendapatkan balasan berupa kebaikan yang besar di akhirat. - Manzilah
Manzilah adalah tempat yang paling tinggi di surga. Hamba yang mampu bersabar dan menerima segala ujian dengan keikhlasan akan mendapatkan tempat yang mulia ini dari Allah SWT. - Afiyah
Afiyah adalah perlindungan dan kekuatan dari Allah SWT yang diberikan kepada hamba-Nya selama menjalani kehidupan di dunia.
Dalam hal ini, saya, Yusdianto, ingin menyampaikan bahwa jika kita ingin Allah SWT memudahkan segala urusan kita, maka janganlah kita mempersulit urusan orang lain—terutama yang berkaitan dengan hak-haknya.
Hari ini kita dapat menyaksikan, masih banyak pejabat atau pelaksana tugas yang seharusnya melayani masyarakat, namun justru bersikap seolah-olah merekalah yang harus dilayani. Hal seperti ini bertentangan dengan semangat pelayanan publik.
Kepada Bapak Presiden, para menteri, serta lembaga-lembaga terkait, sudah seharusnya terus melakukan evaluasi dan pembenahan terhadap kinerja para pelaksana tugas di lapangan. Lembaga pengawas dan kontrol juga harus lebih aktif meningkatkan pengawasan terhadap pelayanan publik.
Bagi para oknum yang merasa bahwa mereka “memiliki kantor”, serta melayani dengan rasa suka atau tidak suka secara pribadi, hendaknya segera introspeksi diri. Marilah kita tempatkan diri kita sebagai pelayan masyarakat sesuai aturan yang berlaku, seraya berharap mendapatkan ketiga perkara mulia dari Allah SWT: Khairon, Manzilah, dan Afiyah.
Oleh: Yusdianto