Dilihat: 7x

Pesawaran. – jurnalpolisi.id

Pengawasan sekolah terhadap siswa di sekolah memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, mencegah masalah, dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Pengawasan ini dilakukan oleh berbagai pihak di sekolah, termasuk guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan staf lainnya, yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan siswa berperilaku sesuai dengan tata tertib dan peraturan sekolah.

Namun yang Terjadi di lapangan, Telah Terjadi Insiden kekerasan Yang menimpa siswa SDN 24 Gedong Tataan (AK) yang masih duduk di bangku kelas 1 Hrus di larikan Ke Rumah Sakit Yang ada Bandar Lampung.

Saat di temui orang tua dari korban (AK) oleh awak media di kediaman Desa Bagelen, Mengatakan pada hari sabtu 31/05/2025 sekitar pukul 10.00 Wib.Biasanya saya menjemput anak saya di depan Kantor Kepala Sekolah ,dan saya gak tau persis kejadiannya tiba-tiba anak saya posisinya di bawah ,di tindih oleh pelaku ,dan badan anak saya di tekan oleh tangan pelaku kelas VI dengan inisial (YN), dan saya reflek saya misahkan dan di situ tidak ada siapa-siapa kecuali kelas anak-anak Kelas VI. tidak Lama kemudian keluar lah ibu Kepala Sekolah .

“Tiba-tiba anak saya posisinya di bawah di tindih oleh pelaku ,dan badan anak saya di tekan oleh tangan pelaku, inisial (YN) kelas VI, dan saya reflek saya misahkan dan di situ tidak ada siapa-siapa kecuali kelas VI,tidak Lama kemudian keluar lah ibu Kepala Sekolah “.orang Tua korban

Di tempat Yang sama anak-anak yang melihat kejadian tersebut spontan nyeletuk di depan bu eka.
” Tadi (AK) di banting,tadi akbar di cekek bu,tadi akbar di piting bu”.ujar nya.

Atas kejadian ini Awak media menemui Kepala sekolah SDN 24 Gedong Tataan, Eka Septiani M.Pd.,Guna Konfirmasi atas insiden yg terjadi di sekolah dan Menjelaskan

“Kalau sudah pulang anak tersebut sering telat di jemput ibunya,kadang sampai jam 12, mainlah di teras kelas VI , berantem- beranteman ,gelut- gelutan gak sampai perundungan saksinya ada kok,kemudian anak tersebut sudah kami berobat kan,meski sudah di jam pulang sekolah,kami yang bertangung jawab semua,agar anak sembuh dan sehat kembali”.jelasnya Eka.

Harapan dari keluarga korban Terhadap pihak sekolah terutama kepada keluarga pelaku
“minta Maaf secara publik,bertanggung jawab atas semua kerugian yang di alami anak saya ,karana secara psikis anak saya sudah kena mental,apa lagi hasil scanning kepala anak saya ada bercak hitam dan harus Berobat jalan sampai sembuh”.harapnya. (feri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *