Dilihat: 6x

Jakarta – jurnalpolisi.id

Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia, Dr. Sulistyo, S.Si., S.T., M.Si., menegaskan bahwa pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) di setiap instansi pemerintah merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan siber nasional.

Hal tersebut disampaikan Dr. Sulistyo saat membuka ACADefence Challenge 2025 dan Workshop Incident Response yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu, 28 Mei 2025. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian menuju ACAD CSIRT Summit 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada Juli mendatang.

“Dengan adanya TTIS di setiap lembaga negara, respon terhadap insiden siber dapat dilakukan lebih cepat, efektif, dan terkoordinasi. Hal ini akan sangat membantu dalam meminimalkan potensi kerugian akibat serangan siber,” ujar Dr. Sulistyo.

Ia juga menyinggung pentingnya peran ACAD CSIRT, yang telah resmi terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI tahun 2024. Kehadiran ACAD CSIRT membawa tanggung jawab besar sebagai PERISAI keamanan siber nasional, khususnya di sektor pendidikan.

Dr. Sulistyo menekankan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang keamanan siber menjadi bagian penting dari ekosistem pertahanan digital Indonesia. Kegiatan ini, menurutnya, merupakan langkah konkret untuk menjaring dan membina talenta terbaik anak bangsa, sekaligus memperkuat kesiapan menghadapi tantangan dunia siber yang terus berkembang.

“Bersama-sama kita rangkul dan bina potensi sumber daya manusia yang telah teridentifikasi ini, untuk membangun ekosistem keamanan siber yang tangguh menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.(El Roy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *