Cibenon, Sidareja, Cilacap – jurnalpolisi.id
Tangis pilu dan amarah membara menyelimuti Cibenon, Sidareja, Cilacap! Puluhan juta rupiah dana anggota Koperasi Kredit Union Cikalmas (CU) raib tak berbekas, diduga kuat menjadi korban praktik penipuan keji. Ibu Rusianah, salah satu korban yang ditemui di kediamannya, tak mampu menyembunyikan kepedihan dan kekecewaannya. Dengan suara bergetar, ia membeberkan semua penderitaannya sambil menunjukkan tumpukan kwitansi setoran yang kini tak bernilai.
“Uang hasil banting tulang saya, lenyap begitu saja! Mereka tega mempermainkan kami!” seru Ibu Rusianah dengan nada geram bercampur putus asa. Harapannya agar CU Cikalmas bertanggung jawab penuh atas tragedi ini membuncah. “Jika mereka lepas tangan, jangan harap kami akan diam! Jalur hukum akan kami tempuh sampai keadilan ditegakkan!” ancamnya dengan mata berkaca-kaca.
Namun, respons dingin justru datang dari Markus Suherman, kepala cabang CU Cikalmas. Saat dikonfirmasi, alih-alih menunjukkan itikad baik, ia malah mencoba melempar tanggung jawab. “Saya hanya staf saja pak, segala sesuatu itu urusan pimpinan,” ucapnya enteng, seolah tak peduli dengan nasib para anggota yang terjerembab dalam kerugian besar. Meski begitu, ia tak menampik bahwa laporan pengaduan dari para nasabah telah sampai ke telinga POLRESTA Cilacap.
“Benar adanya kejadian ini. Kami sangat prihatin dengan nasib para anggota yang menjadi korban. Para nasabah yang dirugikan telah melakukan pengaduan dan perkara ini sepenuhnya menjadi ranah penyelidikan POLRESTA Cilacap,” ujar Markus Suherman, tanpa sedikit pun menunjukkan rasa bersalah.
Kerugian masif yang dialami anggota CU Cikalmas ini bukan sekadar angka, melainkan mimpi-mimpi yang hancur, harapan yang pupus, dan kepercayaan yang dikhianati.
Masyarakat Cilacap menuntut tindakan tegas dan transparan dari pihak berwenang. Jangan biarkan para pelaku kejahatan di balik kedok koperasi ini lolos dari jeratan hukum! POLRESTA Cilacap harus bertindak cepat, membongkar tuntas jaringan penipu ini, dan mengembalikan hak-hak para korban yang telah dirampas secara brutal. Kasus ini adalah tamparan telak bagi dunia perkoperasian dan menjadi pengingat pahit akan pentingnya pengawasan ketat dan integritas tanpa kompromi.
Perkembangan selanjutnya akan terus menjadi sorotan utama!
(Tim).