Luwu – jurnalpolisi.id
Ditemui di ruang kerjanya H. Idham.S.Pd sebagai Kepala sekolah SMP Negeri 3 Cakkeawo, kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Rabu 19/2/2025 Mensosialisasikan tujuh kebiasaan anak Indonesia sebagai generasi cemerlang menuju Indonesia emas tahun 2045.
Seperti diketahui hal ini merupakan salah satu program dari pemerintah pusat yakni 7 kebiasaan yang harus di biasakan dilakukan anak Indonesia.
Yang pertama adalah bangun pagi, Kedua ibadah, Ketiga berolahraga, Keempat belajar giat, Kelima makan bergizi, Keenam bermasyarakat dan terakhir atau Ketujuh cepat tidur malam.
“Kegiatan ini sudah berjalan lama di sekolah kami. Uniknya penerapan program ini dilakukan sesama siswa. Yakni mereka saling mengingatkan satu sama lain untuk penerapan 7 kebiasaan tersebut. Sebab tidak mungkin pihak sekolah mengunjungi rumah siswa satu persatu” terang H. Idham.
Pola bangun pagi, sambung H.Idham, akan membuat diri anak-anak disiplin waktu, “Yang kedua ibadah. Nah di sekolah ini para siswa, harus melakukan shalat Dhuhur dulu di Mushallah sekolah sebelum mereka pulang ke rumahnya masing- masing” terang H Idham.
Kemudian, kata H Idham adalah olahraga, seperti senam dan itu dilaksanakan 4 kali selama seminggu kecuali Senin dan Jumat. “Kemudian diadakan kegiatan Tadarrus Al-quran, setiap pagi di Mushallah sekolah. Untuk Tadarrus ini jumlah siswa yang mengikutinya sebanyak 100 siswa.” katanya.
Selain itu H. Idham sebagai kepala sekolah selalu mengarahkan anak didiknya untuk bermasyarakat. “Saya selalu katakan, kalau mauki harum, bergaulki dengan penjual Parfum, walau kita tidak membeli, pasti kita keciprat bau harumnya. Maksud kalau mauki jadi orang baik, bergaulki dengan orang yang baik. Maka pasti kita juga ikut baik.” Urai H.Idham.
Namun disisi lain kepala sekolah mengungkapkan jika sebahagian besar siswanya rata-rata broken home dan itu bisa dilihat dari kebiasaan sehari-hari mereka (siswa-red) di sekolah. “Yah setelah ditelusuri, ternyata di rumah mereka peran orang tua tidak terlalu mendukung, padahal program ini membutuhkan bimbingan dan dukungan orang tua di rumah, sehingga akan membentuk kepribadian anak menjadi lebih baik.” Tandasnya.
Menyikapi hal itu, kasek selalu berupaya untuk menghadirkan orang tua siswa di sekolah. “Hal ini supaya mereka tahu keadaan anaknya. Sebab ada anak yang pamit ke sekolah tapi tidak pernah sampai ke sekolah alias bolos. Jadi yang kami harapkan bagi siswa kami, yakni bagus pendidikannya di sekolah, bagus pula pendidikannya di rumah” katanya.
Kasek juga mengungkapkan dari segi pembangunan fisik sekolahnya, dibutuhkan untuk rehabilitasi. “Keadaan sekolah kami perlu untuk mendapat bantuan rehab. Sekolah ini juga memiliki guru honor 4 orang guru. Sedang ASN 11 orang ditambah kepala sekolah jadi 12 orang. Kalau masalah mobilier, Alhamdulillah sekolah ini paling lengkap fasilitasnya, Rumah jabatan kepala sekolah juga ada.” Kunci H. Idham.