Dilihat: 8x

Banyuwangi – jurnalpolisi.id

Bupati Kabupaten Banyuwangi Hj. Ipuk Fiestiandani ,S.Pd menegaskan terkait pembuatan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST ) ini adalah untuk mengantisipasi permasalahan sampah di Kabupaten Banyuwangi tahun ini. PEMDA Banyuwangi akan membangun TPST yang berlokasi di Kecamatan Wongsorejo, dengan dibangunnya TPST mudah-mudahan permasalahan sampah di Kabupaten Banyuwangi dapat tertangani dengan baik. Apalagi Banyuwangi menjadi idola wisatawan domestik atau non domestik,sehingga pengolahan sampah ini harus menjadi perhatian penting.

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi,Dr.Ir.H.Guntur Priambodo.M.M mengatakan, pembangunan fisik TPST ini dilakukan oleh Pemerintah daerah serta pemerintahan Pusat melalui Kementerian PUPR, sementara pengelolaannya akan dilakukan oleh Pemda Banyuwangi. Semoga Tahun ini sudah mulai groundbreaking. Karena itu, pihaknya melakukan koordinasi semakin inten dengan pihak-pihak terkait di wilayah Kecamatan Wongsorejo, maupun dengan kelompok pemulung di wilayah tersebut.

Guna memastikan lokasi pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kecamatan Wongsorejo, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Dr.Ir.H.Guntur Priambodo didampingi Kadis DLH Kabupaten Banyuwangi , Dwi Handayani, ST. M.Si serta instansi terkait lainnya melakukan peninjauan lokasi rencana dibangunnya TPST di Kecamatan Wongsorejo, pada Jumat (24/1/25).

Dalam rangka menjadi pengelolaan sampah yang ideal, Bupati Ipuk Fiestiandani akan melakukan pelatihan terkait sampah ; guna meningkatkan pekerja/seseorang juga harus terus menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan, seminar, dan pertukaran pengetahuan dengan sesama profesional di bidang pengelolaan sampah. Hal ini akan memungkinkan pengelola untuk tetap relevan dengan perkembangan terbaru dalam teknologi, kebijakan, dan praktik terbaik dalam manajemen sampah.

Guntur Priambodo menegaskan “kelompok kelompok pengelola TPS 3R yang ideal adalah yang memiliki pengetahuan, keterampilan, komitmen, dan kesadaran lingkungan yang kuat, serta dapat berkomunikasi dengan baik, berkolaborasi, dan berinovasi untuk mencapai keberhasilan dalam pengelolaan sampah berbasis”, Tegasnya.(Boby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *