Kalteng – jurnaltimes.com
Kasus rusaknya sungai dan ekosistem di dalamnya,yang dialami oleh 2 sungai di Kapuas tengah,yaitu sungai kuatan dan sungai buhut,menjadi perhatian serius pemerintah daerah Kalimantan tengah melalui Dinas ESDM provinsi Kalimantan Tengah dan Lingkungan Hidup kab.Kapuas.
Rusaknya 2 sungai yang diduga dikarenakan aktivitas tambang batu bara tersebut mengakibatkan masyarakat di 5 desa menderita krisis air bersih.
Desa desa terdampak di antaranya;
Sungai kuatan ๐ desa Barunang,desa Manis,desa Karukus,desa Petak bahenda.
Sungai buhut ๐desa buhut jaya.
Dinas ESDM provinsi Kalimantan Tengah melalui stafnya menyatakan kepada awak media JPN dan tim siap membantu warga,agar permasalahan rusaknya sungai kuatan dan sungai buhut bisa segera dipecahkan solusinya.Staf dinas ESDM provinsi Kalimantan Tengah juga mengarahkan awak media JPN dan tim agar mendatangi Dinas Lingkungan Hidup kab.Kapuas untuk membicarakan langkah langkah yang perlu diambil.
Setelah mendapat arahan,tim media segera meluncur ke kab.Kapuas untuk mendatangi kantor Dinas Lingkungan Hidup Kab.Kapuas.
Di kantor Dinas Lingkungan Hidup(DLH) kab.Kapuas pada Selasa 11 Juni 2024..tim media JPN dan tim diterima dengan sangat baik oleh para staf.
Di Kapuas, pembahasan tentang kerusakan sungai di Kapuas tengah sampai pada titik dimana staf DLH memberi arahan agar masyarakat membuat laporan/pengaduan tertulis terkait permasalahan sungai.
Staf Dinas Lingkungan Hidup kab.Kapuas mengarahkan kepada masyarakat agar aduan disampaikan ke Dinas Pertambangan dengan salah satu tembusan dialamatkan ke Dinas Lingkungan Hidup kab.Kapuas.
“Aduan diperlukan agar Dinas terkait bisa mengambil langkah tindak lanjut sesuai aturan yang ada.” Jelas kadisLH kapuas
“Semoga para pemimpin di desa terdampak dapat segera mengambil langkah langkah terbaik,agar masyarakat bisa kembali menikmati air sungai yang bersih dan sehat”ujar Kepala DLH kapuas
Koresponden
Ucok Sarwedhy JPN