Agus Susanto, S.H., Anggota DPRD Kota Dumai, Didesak Alumni UIR untuk Maju sebagai Ketua IKA UIR

Dumai – jurnalpolisi.id
Dalam dinamika organisasi kemahasiswaan dan kekeluargaan alumni yang terus berkembang, muncul satu nama yang belakangan menjadi perbincangan serius di kalangan alumni Universitas Islam Riau (UIR), khususnya di Kota Dumai dan sekitarnya. Agus Susanto, S.H., anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai, mulai disebut-sebut dan bahkan didorong oleh sejumlah kolega alumni untuk maju sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Riau (IKA UIR).
Dorongan ini bukan tanpa alasan. Agus Susanto merupakan figur muda yang memiliki rekam jejak panjang dalam dunia organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan. Sebelum terjun ke dunia politik dan menjadi legislator, Agus pernah memimpin Ikatan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Sungai Sembilan (IPEMAKES), sebuah organisasi yang menjadi wadah intelektual dan sosial kemahasiswaan di tingkat kecamatan. Di bawah kepemimpinannya, IPEMAKES dikenal aktif dalam kegiatan sosial, advokasi mahasiswa, serta pembinaan intelektual bagi pelajar dan mahasiswa daerah.
Kini, setelah sukses menapaki dunia politik dan dipercaya oleh masyarakat menjadi anggota DPRD, Agus dipandang sebagai representasi alumni UIR yang progresif, komunikatif, serta mampu menjembatani kepentingan alumni dengan berbagai elemen masyarakat. Beberapa tokoh alumni menilai, keberadaan Agus di posisi strategis di IKA UIR dapat memperkuat sinergi alumni lintas daerah dan profesi, sekaligus memberikan kontribusi yang lebih nyata terhadap pengembangan kampus dan alumni ke depan.
Namun ketika dimintai tanggapan terkait desakan tersebut, Agus Susanto menanggapinya dengan sikap santai dan rendah hati. “Saya menghargai aspirasi dari kawan-kawan alumni. Bagi saya, IKA UIR adalah rumah besar yang harus kita bangun bersama, bukan hanya soal siapa yang memimpin, tapi bagaimana kita bersama-sama menjaga marwah dan kontribusinya untuk masyarakat,” ujar Agus dalam sebuah perbincangan ringan bersama beberapa rekan sejawatnya.
Meski belum memberikan pernyataan resmi terkait kesiapannya untuk maju, namun respon positif dan keterbukaannya terhadap gagasan kolektif ini menunjukkan bahwa Agus merupakan figur yang matang secara emosional dan intelektual. Dalam konteks sosial-politik alumni, hal ini menjadi indikasi bahwa organisasi IKA UIR ke depan memerlukan sosok pemimpin yang tidak hanya aktif secara formal, namun juga memiliki legitimasi moral dan kedekatan historis dengan dunia kemahasiswaan.
Dorongan terhadap Agus Susanto untuk maju sebagai Ketua IKA UIR mencerminkan harapan akan regenerasi kepemimpinan di tubuh organisasi alumni. Sebuah harapan akan wajah baru IKA UIR yang lebih inklusif, adaptif, dan berdaya saing tinggi di tengah tantangan zaman.
Asmadi