Alat Operasi Rusak, RSUD Labusel Tolak Pasien Melahirkan — Warga Kecewa

Labusel, Sumut — jurnalpolisi.id
Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) kembali menjadi sorotan. Seorang ibu hamil bernama Juleha (42), warga Dusun Aek Batu, Desa Asam Jawa, Kecamatan Torgamba, mengalami pengalaman pahit saat hendak melahirkan di rumah sakit tersebut pada Selasa sore (7/10/2025).
Juleha datang bersama suaminya ke RSUD Kotapinang dalam kondisi kontraksi kuat dan dengan rekomendasi operasi caesar dari bidan setempat. Namun, sesampainya di ruang bersalin, pihak rumah sakit menyampaikan bahwa alat operasi dalam keadaan rusak dan tidak dapat digunakan.
“Kami tidak bisa melakukan operasi karena ada peralatan yang rusak. Demi keselamatan pasien, kami sarankan untuk mencari rumah sakit lain,” ujar salah seorang perawat yang bertugas kepada keluarga pasien.
Kabar tersebut membuat keluarga panik dan kecewa. Terlebih, Juleha merupakan warga kurang mampu yang sudah membawa surat keterangan tidak mampu dari desa serta rekomendasi dari Dinas Sosial Labusel.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Kotapinang, dr. Lisa Purba, membenarkan kondisi peralatan yang rusak di ruang operasi.
“Memang saat ini peralatan ruang operasi sedang rusak dan kami masih menunggu teknisi dari Medan. Mudah-mudahan Jumat sudah bisa normal kembali. Bukan berarti kami menolak pasien. Kami bahkan menyiapkan ambulans gratis untuk mengantar ke rumah sakit terdekat,” jelasnya.
Meski demikian, keluarga Juleha memilih berangkat sendiri menuju RS Nuraini Blok Songo, karena mengaku trauma menggunakan ambulans.
Peristiwa ini kemudian mendapat perhatian dari Sekretaris LSM Aliansi Penyelamat Indonesia (API) Labusel, Joko Susilo, SH, yang turut mendampingi pasien. Ia menilai manajemen RSUD Kotapinang tidak sigap dalam menangani situasi darurat.
“Ini soal nyawa. Harusnya ruang operasi memiliki peralatan cadangan. Bagaimana kalau alat rusak di tengah operasi? Tidak mungkin pasien disuruh menunggu berhari-hari,” tegas Joko.
Kejadian ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Labusel. Banyak warga menilai, pelayanan rumah sakit belum sebanding dengan besarnya anggaran pembangunan gedung yang menelan biaya ratusan miliar rupiah.
Warga berharap Bupati Labuhanbatu Selatan segera turun tangan dan melakukan evaluasi terhadap manajemen RSUD Kotapinang.
Mereka menilai, Direktur RSUD harus bertanggung jawab atas lemahnya pengawasan terhadap sarana dan prasarana penting, terutama peralatan ruang operasi yang berhubungan langsung dengan keselamatan pasien.
(MS00)