Tulungagung – jurnalpolisi.id
Pemerintah Kabupaten Tulungagung, melalui Dinas Pendidikan berkomitmen menjadikan seluruh satuan pendidikan, khususnya SMP sebagai sekolah yang mendukung perlindungan anak.
Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Tulungagung menggelar workshop Sekolah Ramah Anak (SRA) di Hotel Narita Tulungagung pada hari Rabu-Kamis tanggal 10-11 September 2025.
Workshop ini diikuti oleh 272 orang peserta, yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru BK, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarpras pada satuan pendidikan jenjang SMP Negeri dan Swasta dengan narasumber dari LPA Kabupaten Tulungagung serta pakar pendidikan anak.
Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung Rahadi. P. Bintara, S.E., M.Si., mengatakan workshop ini menjadi momentum penting untuk memperkuat pemahaman, menyamakan persepsi, dan menyusun rencana tindak lanjut yang dapat diterapkan di masing-masing sekolah.

“Sekolah Ramah Anak sebagaimana kita ketahui merupakan satuan pendidikan yang mampu memberikan pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus bagi peserta didik, termasuk adanya mekanisme pengaduan untuk penanganan kasus di sekolah,” ucapnya.
Lebih lanjut Rahadi P Bintara menjelaskan bahwa implementasi SRA mencakup 4 konsep penting, diantaranya:
● Mengubah paradigma guru dari sekadar pengajar menjadi pembimbing, orang tua, sekaligus sahabat bagi anak,
● Orang dewasa di sekolah harus memberikan keteladanan dalam keseharian,
● Melibatkan penuh orang tua dan masyarakat dalam perlindungan anak,
● Memastikan anak memiliki ruang partisipasi dalam menyusun tata tertib maupun kegiatan sekolah.
“Setelah kegiatan worskhop ini saya berharap, Bapak/Ibu sebagai bagian manajerial satuan pendidikan dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip Sekolah Ramah Anak di sekolah masing-masing, terjalin kolaborasi antara guru, komite sekolah, orang tua, dan masyarakat,” tuturnya.
“Selain itu, dapat terbangun budaya sekolah yang aman, inklusif, bebas diskriminasi, dan penuh kasih sayang. Diharapkan ujtuk menyusun rencana tindak lanjut implementasi di sekolah masing-masing,” pungkasnya.