Padang Pariaman – jurnalpolisi.id
Dunia karate Indonesia berduka atas gugurnya Muhammad Dhijey Lexsie, sang juara berusia 17 tahun asal Deli Serdang, yang perjalanannya berakhir dengan cara yang paling tragis. Pada 10 – 09 – 2025.
Ia meninggal dunia pada minggu malam 7 september, dalam sebuah kecelakaan bus ALS di Jalan Tol Padang Pariaman.
Ironisnya ia dan rombongan baru saja pulang dari Kejuaraan Nasional di Padang, di mana Dhijey baru saja dinobatkan sebagai yang terbaik dari yang terbaik dan meraih gelar Best of The Best (BOB).
Dalam kecelakaan yang sama, nyawa seorang atlet muda lainnya, Fahri Akbar Assweth (11), juga ikut terenggut.
Kepergian Dhijey adalah kehilangan yang sangat besar bagi Indonesia, karena rekam jejaknya di usia muda begitu gemilang.
- Di usia 12 tahun, ia sudah mengguncang Belgia dan membawa pulang dua medali (emas dan perak) dari turnamen internasional.
- Pada 2024, ia kembali meraih dua gelar juara di Kejuaraan Karate Asia Tenggara (SEAKF) di Thailand.
Dari Belgia hingga Thailand, Dhijey selalu pulang membawa medali.
Namun dari Padang, ia pulang sebagai sang juara terbaik untuk yang terakhir kalinya, meninggalkan warisan prestasi gemilang dan duka yang mendalam.
Seorang pahlawan olahraga yang perjalanannya harus usai tepat di puncak kejayaannya.
(Tim)