Balikpapan jurnalpolisi.id
Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menegaskan komitmennya menghadirkan pelayanan publik yang inklusif bagi seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Sejumlah fasilitas ramah difabel telah tersedia di berbagai kantor layanan, meski masih diperlukan penyempurnaan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Balikpapan, Erriansyah Haryono, menyampaikan bahwa Pemkot terus berupaya memperluas akses layanan publik yang mudah dijangkau oleh semua kalangan. Salah satunya adalah Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Jalan Ruhui Rahayu, yang telah dilengkapi jalur landai, kursi roda, serta layanan untuk penyandang tunarungu.
“Di Kantor Sekretariat Daerah juga sudah disiapkan lift khusus difabel. Bahkan, kami benar-benar memprioritaskan pelayanan untuk difabel,” ujar Erriansyah usai Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kepatuhan Badan Publik Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2025 di Balai Kota Balikpapan, Rabu (3/9/2025).
Meski begitu, ia mengakui masih ada tantangan. Beberapa gedung pemerintahan yang sudah berusia lama menyulitkan penambahan fasilitas baru. Namun, Pemkot terus membuka ruang masukan dari masyarakat difabel agar layanan semakin lengkap, mulai dari penyediaan alat bantu tunarungu dan tunanetra hingga petugas yang bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
“Di DPMPTSP memang sudah ada tenaga khusus yang membantu penyandang tunarungu. Masukan yang kami terima adalah perlunya layanan bagi jenis disabilitas lain. Itu akan menjadi fokus perbaikan ke depan,” tambahnya.
Selain kantor pelayanan utama, sejumlah kelurahan di Balikpapan juga mulai menyiapkan fasilitas ramah difabel, seperti jalan landai dan kursi roda.
Ketua Forum Komunikasi Difabel Balikpapan, Ahmad Fauzi, menyambut baik langkah Pemkot tersebut. Ia menilai upaya yang dilakukan sudah berada di jalur yang benar, meski masih ada ruang untuk perbaikan.
“Kami mengapresiasi fasilitas yang sudah ada, tapi berharap Pemkot terus melibatkan komunitas difabel dalam setiap perencanaan. Dengan begitu, layanan publik bisa benar-benar menjawab kebutuhan kami sehari-hari,” ungkapnya.
Erriansyah menegaskan bahwa langkah ini menunjukkan inklusivitas bukan sekadar wacana, melainkan bagian nyata dari pembangunan Balikpapan. “Secara garis besar Pemkot sudah berusaha menyiapkan fasilitas tersebut. Tinggal penyempurnaan agar pelayanan makin inklusif,” tegasnya.
Komitmen tersebut diharapkan menjadikan Balikpapan sebagai kota yang ramah bagi semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
( Alfian )