Dilihat: 7x

Muara Enim jurnalpolisi.id

(06/09/2025) Puluhan petani kopi di Desa Segamit, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim, bergotong royong membangun jalan usaha tani di kawasan ataran Keluian Pauh Bungkuk Ulu secara swadaya, Sabtu (06/09/2025).

Pembangunan jalan ini merupakan inisiatif murni masyarakat petani tanpa bantuan dana pemerintah, dengan tujuan memudahkan akses transportasi hasil pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Kegiatan ini melibatkan gotong royong, sumbangan tenaga, material, bahkan hibah lahan dari warga sendiri untuk mempermudah mobilitas petani menuju lahan mereka.
Pembangunan ini sepenuhnya didanai oleh masyarakat, melalui sumbangan sukarela para petani yang mencerminkan semangat gotong royong dan kemandirian.

Pembangunan jalan usaha tani tidak hanya mempermudah akses dan distribusi hasil pertanian, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup petani.

Dengan pengelolaan yang baik dan partisipasi aktif masyarakat, pembangunan jalan usaha tani dapat menjadi motor penggerak bagi kemajuan desa.
“100 meter, swadaya petani kopi,” ujar Sidik petani kopi ataran Keluian Pauh Bungkuk Ulu Desa Segamit kepada wartawan.

Sebelumnya, kata Sidik, para petani telah mengirimkan proposal pengajuan permohonan pembangunan kepada Pemerintah Daerah melalui dinas terkait, tetapi belum mendapat respon.

Meski telah berinisiatif membangun jalan secara swadaya, para petani kopi Desa Segamit masih mengalami kesulitan mengangkut hasil panen. Menurut Sidik, keterbatasan anggaran menjadi permasalahan utama dalam membangun akses jalan usaha tani yang dilakukan secara swadaya.
“Sulit, apalagi kalau hujan. Jalan curam, licin, dan berlumpur menyulitkan kami mengangkut hasil panen dan pupuk,” imbuhnya.

Dia berharap, persoalan ini menjadi perhatian pemerintah dan segera ditanggapi. Saat ini, para petani berinisiatif membangun jalan secara swadaya dengan dana yang dikumpulkan dari para petani kopi ataran Keluian Pauh Bungkuk Ulu secara sukarela, sebagai upaya penanggulangan permasalahan sementara.

“30 bidang kebun kopi, panjangnya 900 meter. 100 meter sudah dibangun swadaya oleh masyarakat. Semoga permasalahan kami ini ditanggapi oleh Pemdes, DPRD, dan Pemerintah Kabupaten Muara Enim,” pungkasnya.

(Alip JPN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *