Dilihat: 8x

Bandung – jurnalpolisi.id

Kepolisian Daerah Jawa Barat menyampaikan perkembangan terkini sekaligus permohonan maaf atas unjuk rasa yang berakhir ricuh di sejumlah titik wilayah hukum Jawa Barat. Aksi yang berlangsung sejak dua hari terakhir itu menimbulkan kerusakan pada fasilitas umum, kantor pemerintahan, hingga kendaraan warga.

Dalam keterangan resminya, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa pihak kepolisian merasa turut bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

“Permohonan maaf yang tulus dari kami Kepolisian yang kurang mampu melayani dalam menghadapi unjuk rasa anarkis ini yang menimbulkan kerusakan gedung perkantoran, fasilitas umum, pengunjuk rasa yang terluka dan pedih karena air mata, secara tulus kami minta maaf,” ujar Hendra.

Kerusakan dan Korban

Kapolresta Kota Jabar menambahkan, kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan. Sejumlah fasilitas umum dirusak, termasuk pos polisi, kantor DPRD, dan sebuah mes. Bahkan, satu unit mobil serta sepuluh sepeda motor ikut terbakar saat kerusuhan terjadi.

Dalam dua hari rangkaian aksi tersebut, kepolisian mengamankan sekitar 65 orang. Dari jumlah itu, sebagian masih berstatus pelajar SMA, bahkan ada yang berusia 13 hingga 17 tahun. Selain itu, aparat juga mencatat banyak peserta berasal dari kalangan pengangguran.

Sementara itu, jumlah anggota Polri yang mengalami luka akibat lemparan benda keras maupun kontak fisik terus bertambah. Hingga saat ini tercatat 54 personel mengalami luka, beberapa di antaranya harus menjalani perawatan intensif.

Ajakan Menahan Diri

Polda Jabar menekankan pentingnya seluruh elemen masyarakat, khususnya mahasiswa dan pelajar, untuk tidak lagi melakukan aksi dengan cara-cara kekerasan.

“Kami berharap dan menghimbau kepada seluruh masyarakat, utamanya mahasiswa dan pelajar SMA atau sederajat, untuk bisa meredam aksinya tanpa kekerasan. Jika terus dibiarkan, yang rugi adalah kita semua sebagai bangsa,” jelas perwakilan kepolisian.

Selain itu, imbauan doa bersama juga disampaikan untuk merajut kembali suasana damai di tengah masyarakat. Doa bersama diharapkan dilakukan di berbagai tempat ibadah, baik masjid, gereja, pura, maupun kuil, sebagai ikhtiar bersama demi keamanan dan kesejahteraan bangsa.

“Semoga Indonesia tetap aman dan sejahtera. Aamiin,” tutup Hendra.

Dikeluarkan oleh Bidang Humas Polda Jabar |

JURNAL POLISI NEWS | (TEAM/RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *