BATU BARA – jurnalpolisi.id
Proyek revitalisasi bangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Laut Tador yang bersumber dari Bantuan Pemerintah Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Tahun 2025 menuai sorotan tajam masyarakat. Pasalnya, plang informasi proyek yang terpasang di lokasi tidak mencantumkan besaran pagu anggaran, sebagaimana diwajibkan dalam aturan keterbukaan informasi publik setiap kegiatan yang menggunakan dana negara.
Pantauan Jurnal Polisi News, Senin (25/8/2025), pada papan informasi proyek hanya tertera jenis pekerjaan, sumber dana APBN Tahun Anggaran 2025, nama pelaksana, serta jangka waktu pengerjaan. Namun, jumlah dana yang dialokasikan tidak dicantumkan secara jelas. Padahal regulasi mewajibkan pencantuman nilai kontrak atau pagu anggaran sebagai bentuk transparansi agar masyarakat mengetahui besarnya anggaran yang dikelola.
Sejumlah warga dan pemerhati pendidikan mempertanyakan hilangnya informasi krusial tersebut.
“Kami menduga ini bukan kelalaian, melainkan kesengajaan agar masyarakat tidak tahu berapa besar anggaran yang digelontorkan pemerintah,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Minimnya keterbukaan informasi memicu kecurigaan adanya potensi penyimpangan dalam pelaksanaan proyek. Apalagi, transparansi menjadi salah satu indikator penting dalam mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), terutama di sektor pendidikan yang menyangkut kepentingan generasi muda.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala SMPN 3 Laut Tador selaku penanggung jawab program belum berhasil dimintai keterangan terkait alasan tidak dicantumkannya pagu anggaran pada papan proyek.
Publik berharap Dinas Pendidikan maupun aparat penegak hukum segera turun tangan melakukan pemeriksaan, demi memastikan penggunaan dana revitalisasi satuan pendidikan berjalan sesuai aturan dan benar-benar bermanfaat bagi peningkatan mutu sarana pendidikan di Kabupaten Batu Bara.
LAPORAN:
Drs. HERMANSYAH.P
KADIV INVESTIGASI
JURNAL POLISI NEWS