Dilihat: 3x

Cilacap – jurnalpolisi.id

Patimuan – Polemik proyek peningkatan jalan di Desa Sidamukti, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap, semakin memanas. Setelah sebelumnya disorot karena dugaan kualitas pengerjaan yang kurang baik, kini muncul dugaan suap yang dilakukan oleh pihak pelaksana proyek kepada awak media.

Proyek senilai lebih dari Rp 1.453.196.000, No/Tgl/Kontrak : 000.3.3/17.06-1/BM 25.33.053/17, Pekerjaan Jalan 189, jl.Mangga 2 Volume tidak tercantumkan adanya papan proyek yang ada di lapangan, dikerjakan oleh CV. Birawa dan diawasi oleh PT. Daksinatama Konsultan Indonesia

kini kembali menjadi perhatian publik. Setelah mendapatkan laporan dari warga dan kepala desa terkait dugaan pengerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, awak media melakukan investigasi di lapangan.

Dalam prosesnya, awak media mengaku mendapatkan tawaran tidak etis dari seorang pelaksana proyek bernama Eko. Eko diduga menawarkan uang sebesar Rp 2 juta sebagai “titipan dari bos” dan bahkan sempat menanyakan nomor rekening. Namun, awak media menolak tawaran tersebut dan menegaskan bahwa mereka hanya membutuhkan klarifikasi resmi dari pihak terkait. Penolakan ini menunjukkan komitmen awak media untuk menjaga independensi dan etika jurnalistik, serta menyoroti dugaan upaya meredam pemberitaan dengan cara-cara yang tidak semestinya.

Kualitas Pekerjaan dan Pengawasan Jadi Pertanyaan
Selain dugaan suap, polemik ini juga kembali menyoroti kualitas pekerjaan dan pengawasan proyek. Pihak kontraktor, CV. Birawa, sebelumnya mengakui adanya kekurangan dalam pengerjaan yang disebabkan oleh kondisi cuaca terik dan kurangnya penyiraman. Meskipun berjanji akan melakukan perbaikan, pengakuan ini menunjukkan adanya standar pengerjaan yang tidak terpenuhi di awal.

Sementara itu, klaim dari konsultan pengawas, PT. Daksinatama Konsultan Indonesia, yang menyatakan bahwa mereka hampir setiap hari berada di lapangan, dinilai perlu diverifikasi lebih lanjut. Hal ini bertentangan dengan temuan awak media dan keterangan pekerja di lokasi yang menyebutkan bahwa pengawas jarang berada di sana.

Menanggapi situasi ini, awak media berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Cilacap dapat bertindak tegas dan transparan. “Polemik ini sudah menjadi perbincangan di masyarakat dan media. Dengan adanya dugaan suap ini, kami meminta pihak PUPR tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah konkret untuk memastikan bahwa proyek ini dikerjakan sesuai standar dan menginvestigasi dugaan etika buruk yang terjadi,” ujar salah satu awak media.

Lanjutnya langkah yang diharapkan antara lain adalah melakukan inspeksi mendadak ke lokasi proyek, memverifikasi data kehadiran konsultan pengawas, dan melakukan investigasi mendalam terkait dugaan suap yang terjadi. Transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran negara menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik. Tegas salah satu awak media.

Diwaktu yang sama warga Berharap Proyek Tepat Selesai dan Berkualitas
Di tengah polemik yang terus bergulir, warga Desa Patimuan berharap proyek peningkatan jalan ini dapat diselesaikan tepat waktu dengan kualitas terbaik. “Kami tidak ingin jalan yang baru dibangun ini cepat rusak. Kami berharap pemerintah dan semua pihak terkait dapat memastikan bahwa proyek ini dikerjakan dengan benar,” ungkap salah seorang warga.

Awak media akan terus memantau perkembangan dan berharap adanya respons cepat dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah ini demi kepentingan masyarakat luas.

Hingga dari berita yang sudah diturunkan, pihak Dinas PUPR Kabupaten Cilacap belum memberikan pernyataan resmi terkait polemik ini. Awak media akan terus memantau perkembangan dan berharap adanya respons cepat dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah ini demi kepentingan masyarakat luas.
(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *