Dilihat: 3x

Sukabumi – jurnalpolisi.id

Deputi kebangsaan Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS) RI, Mayjen TNI Ridho Hermawan, M.Sc., menegaskan,bahwa kekuatan suatu negara sangat ditentukan oleh keberpihakannya pada budaya bangsa. Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara “Eling Kana Budaya, Nguatkeun Bangsa, Mapag Bagja Balarea” yang digelar di kawasan wisata SMS Adventure, Selabintana, Kabupaten Sukabumi,Minggu (03/08/25).

“Kalau kita lihat dari perspektif ketahanan nasional, kekuatan Indonesia bertumpu pada tiga unsur : negara, budaya, dan agama. Ketiganya tidak bisa dipisahkan, Justru harus menjadi satu kesatuan yang utuh,” Tegas Ridho dalam sambutannya di hadapan wartawan dan para tamu undangan.

Acara budaya yang digagas oleh LSM Annahl Bela Lindungi ini bertujuan, menggelorakan kembali semangat kecintaan terhadap budaya lokal. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat tidak hanya mengingat nilai-nilai leluhur, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ridho menilai, masih ada harapan besar dari generasi muda terhadap pelestarian budaya

“Memang dari data yang kami amati, sekitar 48% generasi Z dan milenial sudah mulai renggang dengan budaya bangsanya. Tapi di sisi lain, antusiasme mereka terhadap kegiatan budaya seperti ini cukup menggembirakan. Artinya masih ada semangat yang perlu terus dirawat dan diperkuat,”Ungkapnya.

Beliau juga menyinggung pentingnya makna dalam budaya lokal, khususnya budaya Sunda.

“Budaya kita tidak hanya soal gerakan atau pakaian adat, tetapi juga penuh dengan nilai keindahan—dalam tutur kata, sikap, dan gerak. Ini yang membedakan dengan budaya luar yang terkadang hanya menarik secara visual namun kosong dari makna jiwa,”Lanjut Ridho.

Acara yang berlangsung meriah ini menampilkan berbagai kesenian tradisional khas Sunda, seperti pencak silat, debus, tari jaipong, hingga musik tradisional.

Para tamu yang hadir antara lain anggota DPR RI Dr. Hj. Desi Ratna sari, M.Si., M.Psi, tokoh agama, perwakilan Dinas Pendidikan, serta Ketua BAZNAS Kabupaten Sukabumi KH.Unang Sudarma yang juga bertindak sebagai ketua pelaksana kegiatan.

Baik Desy Ratnasari maupun Ridho Hermawan berharap agar acara budaya seperti ini bisa

digelar secara rutin setiap tahun, sebagai upaya membangun kembali jati diri bangsa melalui jalur budaya.

“Dengan budaya, kita bisa menyatukan perbedaan. Walau berbeda suku, rupa, dan keyakinan, budaya adalah ruang tengah yang bisa mempersatukan kita semua sebagai bangsa Indonesia,”Tutup Ridho

Jurnalis : Eneng Nur.K

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *