Dilihat: 3x

Cilacap – jurnalpolisi.id
Kamulyan, 26 Juli 2025 – JurnalPolisi Tv melaporkan langsung dari Kecamatan Bantarsari, di mana semangat pelestarian budaya dan kearifan lokal hari ini begitu terasa. Kirab Budaya Merti Dusun dan acara “Memetri Bumi” menjadi puncak perayaan yang berhasil menyatukan masyarakat dalam ikatan tradisi dan kebersamaan.

Kemeriahan diawali dengan Kirab Budaya Merti Dusun, di mana kelompok Karawitan “Sekar Mulya” PKK Desa Sidamulya tampil memukau di bawah pimpinan Hj. Waginah S.Pd. Irama gamelan yang syahdu mengiringi langkah para peserta, menciptakan suasana khidmat sekaligus meriah.

Tak kalah semarak, Dusun Cikuya, Desa Kamulyan, menggelar acara “Memetri Bumi” di Balai Dusun Cikuya. Acara ini bukan sekadar perayaan tahun baru, melainkan sebuah ajang refleksi mendalam tentang hubungan manusia dengan alam, sesama, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam) Bantarsari, termasuk Polsek Bantarsari dan Komandan Koramil 09 Kawunganten Kapten Inf Agus Wantoro, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan seni tradisional. Antusiasme masyarakat yang membludak menjadi bukti nyata kecintaan mereka terhadap warisan budaya adiluhung ini.

Kepala Desa Kamulyan, Mahmud S.Pd, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi masyarakat. Suasana semakin hangat dengan kehadiran anggota DPRD Kabupaten Cilacap, Heri dari Fraksi Partai Gerindra dan Ruri dari Fraksi Partai Nasdem, yang turut memberikan aspirasi terkait pembangunan di Dusun Cikuya. Keduanya berharap dukungan penuh masyarakat untuk menyukseskan program Bupati Kabupaten Cilacap dan Kepala Desa Kamulyan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pertanian Kabupaten Cilacap, Ida Farida, berharap masyarakat dapat mewujudkan “satwa pesona” di wilayahnya, menandakan pentingnya sinergi antara budaya dan potensi pertanian lokal.

Camat Bantarsari, Drs. Hari Winarno M.Si, yang mewakili Bupati Kabupaten Cilacap Syamsul Auliya Rahman, menyampaikan pesan untuk terus melestarikan kebudayaan dan mengembangkan sektor pertanian. Acara ditutup dengan doa khusyuk yang dipimpin oleh Kiyai Syaroni, mengakhiri rangkaian kegiatan yang penuh makna ini.

Kirab Budaya Merti Dusun dan acara “Memetri Bumi” menjadi pengingat bahwa warisan budaya adalah aset berharga yang harus terus dijaga dan dikembangkan, demi kelangsungan identitas dan kemajuan bersama.
(Syaifulloh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *