Dilihat: 3x

Cilacap- jurnalpolisi.id

(18 Juli 2025 ), Jeruk Legi – Proyek pengeboran sumur air tanah dan pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di Desa Jeruklegi Kulon, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, menunjukkan kemajuan signifikan. Inisiatif yang digagas oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, melalui SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Citanduy ini berjalan lancar dan sesuai spesifikasi, menjanjikan peningkatan drastis dalam ketersediaan air irigasi bagi petani setempat.

Pada Rabu, 16 Juli 2025, tim media di lapangan menyaksikan langsung aktivitas pengeboran sumur air tanah yang intensif menggunakan peralatan modern. Para pekerja terlihat profesional dan teliti dalam mengoperasikan mesin bor, memastikan setiap tahapan pekerjaan mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP). Selain itu, pembangunan struktur pendukung juga terlihat dalam tahap konstruksi, menandakan progres yang memuaskan. Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat Desa Jeruklegi Kulon melalui pasokan air irigasi yang stabil dan berkelanjutan.

Meskipun terdapat sedikit perbedaan data pada papan proyek terkait nomor SPK, penyedia jasa, dan nilai proyek, komitmen pemerintah untuk menyediakan infrastruktur irigasi yang memadai tetap terlihat jelas. Proyek ini dijadwalkan selesai dalam waktu 60 Hari Kalender.

Berdasarkan pengamatan visual dari video dan gambar di lokasi, serta aktivitas yang terekam, kualitas pekerjaan yang dilaksanakan sejauh ini dinilai sangat baik dan sesuai dengan spesifikasi serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditetapkan. Penggunaan material yang kokoh untuk struktur bangunan dan operasi pengeboran yang profesional mengindikasikan kepatuhan terhadap standar teknis yang tinggi.

Proyek ini mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah desa setempat. Wardi, salah satu pemilik lahan yang tanahnya digunakan untuk lokasi sumur bor, menyampaikan kegembiraannya. “Kami juga turut senang dapat manfaat air bersih juga dan harapan saya nantinya kalau ada sisa dari material saya mintanya untuk kami manfaatkan dan kami tidak ada keberatan adanya pembangunan sumur bor ini,” ujarnya.

Kepala Desa Jeruklegi Kulon, Ritam, menegaskan bahwa sebelum pelaksanaan pekerjaan, mediasi dengan pihak pemilik lahan telah dilakukan secara menyeluruh. “Dari awal sebelum melakukan pekerjaan sudah dimediasikan pada pihak pemilik lahan kalau lokasi sumur bor terletak di tanahnya dan sudah selesai dengan bertanda tangan serta telah dihibahkan. Jadi tidak ada kendala lagi karena itu bermanfaat untuk masyarakat dan pihak pemilik tanah juga,” terang Ritam. Ia menambahkan bahwa pemerintah desa juga telah memberikan bantuan berupa jamban dan perbaikan rumah bagi pemilik lahan sebagai bentuk apresiasi.

Asep, salah satu pihak terkait proyek, turut menjelaskan bahwa pekerjaan sudah sesuai standar kualitas RAB dan masalah lahan telah diselesaikan melalui hibah dari desa, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan oleh BBWS tanpa hambatan.

Dengan progres yang baik dan standar kualitas yang terjaga, diharapkan proyek pengeboran sumur air tanah dan jaringan irigasi ini dapat selesai tepat waktu, memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat petani di Desa Jeruklegi Kulon, serta mendukung penuh ketahanan pangan lokal.

(Syaifulloh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *