Padangsidimpuan-jurnalpolisi.id
Seorang pedagang bakso keliling bernama Hendri Syaputra Bangun (29), warga Batunadua Julu, Kota Padangsidimpuan, menjadi korban pembacokan oleh seorang pria yang diduga preman setempat.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat siang, 18 Juli 2025, sekitar pukul 11.30 WIB di Jalan Masjid Raya, Kelurahan Kantin, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
Menurut keterangan korban, insiden bermula ketika pelaku menghampirinya dan meminta uang sebesar Rp10.000 sebagai bentuk setoran.
Namun karena keterbatasan, korban hanya memberikan Rp5.000. Pelaku yang tidak terima kemudian mengeluarkan sebilah pisau dari saku belakang dan langsung menikam korban di bagian telinga kiri atas sebanyak dua kali.
“Sekali kena, sekali saya tangkis,” ujar Hendri kepada wartawan dalam kondisi terluka dan kesakitan.
Usai ditikam, korban sempat berlari menyelamatkan diri dan meminta bantuan dari seorang pengendara sepeda motor yang melintas di lokasi kejadian.
Pengendara tersebut diketahui bernama Khoir, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjabat sebagai Lurah Panyanggar.
“Saya sudah tawarkan untuk langsung ke rumah sakit, tapi korban bersikeras ingin melapor ke polisi terlebih dahulu,” ujar Khoir saat ditemui.
Sesampainya di Polres Padangsidimpuan, petugas menyarankan agar korban terlebih dahulu menjalani perawatan medis sebelum membuat laporan resmi. Namun korban tetap bersikeras dan mengaku tidak ingin membiarkan pelaku lolos.
“Lebih baik saya mati daripada membiarkan pelaku tidak ditangkap,” ucap Hendri seperti ditirukan Khoir.
Korban juga menyampaikan ciri-ciri pelaku, yaitu berambut keriting, berkulit putih kuning langsat, serta memiliki tato di dada.
Dari keterangan beberapa pedagang di sekitar lokasi kejadian, pelaku dikenal sering melakukan pemalakan terhadap para pedagang kecil.
“Benar ada pembacokan. Dan pelakunya memang sering mengutip uang dari kami para pedagang,” ujar salah satu pedagang yang enggan disebut namanya.
Beberapa sumber menyebut bahwa pelaku diduga bernama Hanapi, warga Kelurahan Kantin. Meski demikian, pihak Polres Padangsidimpuan belum memberikan keterangan resmi terkait identitas maupun status hukum terduga pelaku.
Hingga saat ini, proses penyelidikan masih berlangsung. Polisi telah mengumpulkan keterangan dari para saksi dan disebut tengah menelusuri keberadaan pelaku berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan.
Peristiwa ini kembali menyita perhatian publik terkait maraknya aksi premanisme dan pungutan liar yang menyasar pelaku usaha mikro di wilayah Kota Padangsidimpuan.
Warga berharap aparat penegak hukum dapat bertindak cepat dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, terutama para pedagang kecil yang selama ini rentan menjadi korban.(P.Harahap)