Dilihat: 5x

BLORA .- jurnalpolisi.id

Dengan tekad menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, Pemkab Blora meluncurkan program Koperasi Desa dan Kelurahan“Merah Putih”secara bertahap mulai tahun ini.

Dari Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman memulai gerakan besar ini, menyalakan semangat gotong royong, memacu UMKM lokal dan mempersiapkan sejumlah 295 desa serta kelurahan agar mandiri, tangguh dan mampu bersaing demi masa depan Blora yang lebih berdaya saing dan menyejahterakan rakyatnya.

Bupati Blora Arief Rohman ikut memasarkan produk UMKM dalam kaitan Launching KMP Desa/Kelurahan se Kab. Blora di Desa Trembul, Ngawen.
Langit Trembulrejo hari itu dihiasi balon merah putih yang dilepas langsung oleh Bupati Blora didampingi Forkopimda. Balon itu seolah melambangkan harapan baru , perekonomian desa yang akan bangkit melalui koperasi milik warga desanya sendiri.

Usai prosesi simbolik, Bupati membuka pintu Gedung Koperasi Merah Putih yang berdiri strategis di pinggir Jalan Raya Ngawen – Kunduran. Di dalamnya telah siap deretan produk khas desa mulai dari keripik, batik karya Muslimat dan Fatayat, aneka sembako, hingga kerajinan warga. Bupati pun menyempatkan membeli produk UMKM setempat dan mengajak warga untuk bangga membeli produk sendiri.

“Hari ini kita resmikan Koperasi Desa Merah Putih pertama di Trembulrejo. Ada produk UKM, batik karya ibu-ibu, hingga kebutuhan sehari-hari. Saya harap koperasi ini bisa berkelanjutan dan bersaing harga, supaya ekonomi desa bergerak,”ujar Bupati dengan nada optimis.

Sejumlah 295 Koperasi Desa Siap Digerakkan

Tak berhenti di Trembulrejo, program ini ditargetkan menyebar cepat. Bupati menegaskan bahwa secara administratif, seluruh 295 desa dan kelurahan di Blora sudah memiliki Koperasi Merah Putih dengan akta pendirian yang sah.

“Semua sudah berbadan hukum, tinggal launching unit usahanya. Dari Trembulrejo ini, kami ingin desa-desa lain segera bergerak membuka koperasi sesuai potensi usahanya masing-masing,” tegas Bupati.

Dukungan penuh datang dari Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM serta Dinas PMD. Kepala Dindagkop UKM, Kiswoyo, memastikan mereka akan memfasilitasi percepatan peresmian unit usaha.

“Sesuai arahan Pak Bupati, kami akan terus mendampingi, dari pendampingan manajemen, supervisi rutin, hingga koneksi ke stakeholder besar seperti Bulog jika nanti ada unit usaha beras, atau pihak elpiji,” jelasnya.

Semangat Gotong Royong

Kepala Desa Trembulrejo, Muhammad Imfroni, tampak bangga desanya terpilih sebagai pionir launching tingkat Kabupaten. Ia menyebut semua pengurus koperasi berasal dari warganya sendiri yang sebelumnya telah dibina.

“Terima kasih Pak Bupati. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Awalnya kami fokus jualan sembako dan kebutuhan sehari-hari, tapi ke depan akan kami kembangkan. Karena warga kami mayoritas petani dan dekat pesantren, potensi sangat besar,” kata Imfroni penuh harap.

Koperasi Merah Putih sendiri merupakan program nasional, diarahkan sebagai motor ekonomi desa berbasis gotong royong, partisipasi, dan kekeluargaan. Kehadiran koperasi ini menjadi wujud konkret distribusi ekonomi yang lebih merata, menjadikan desa tak lagi sekadar penonton, tetapi pelaku utama ekonomi rakyat.

Langkah Blora memulai launching Koperasi Merah Putih ini menjadi sinyal kuat: bahwa pembangunan ekonomi harus bertumpu dari desa. Dengan jaringan 295 koperasi desa/kelurahan yang sudah berbadan hukum ditambah program pendampingan intensif, Blora sedang menanam bibit masa depan.

“Kita ingin koperasi ini bukan hanya seremonial, tapi benar-benar menguatkan ekonomi warga. Kalau desa kuat, Blora akan kuat. Kalau Blora kuat, kontribusi kita untuk Indonesia pun nyata,”pungkas Bupati Arief Rohman, menegaskan arah visioner pembangunan Blora dari desa untuk negeri Indonesia ( Djoks ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *