Pesawaran. jurnalpolisi.id
Upaya mediasi antara pihak keluarga korban dugaan perundungan (AK), siswa kelas 1 SDN 24 Gedong Tataan, dengan sekolah dan pelaku (YN, kelas VI) gagal total. Kegagalan ini dipicu oleh sikap kepala sekolah, Eka Septiani, M.Pd., yang sejak awal meremehkan kasus ini, bahkan terkesan menyudutkan orang tua korban dengan menyatakan, “Anak tersebut sering telat dijemput ibunya, kadang sampai jam 12.”
Padahal, fakta di lapangan menunjukkan kekerasan fisik serius—mulai dari dibanting, dicekik, hingga dipiting—yang mengakibatkan korban mengalami cedera kepala (bercak hitam dalam hasil scanning) dan trauma psikis. Namun, alih-alih mengambil langkah tegas, kepala sekolah justru menganggapnya sebagai “bermain gelut-gelutan”.
“Jika sejak awal kepala sekolah serius menangani ini dengan meminta maaf dan bertanggung jawab penuh, mungkin persoalan ini tidak akan berbuntut panjang.
Dinas Pendidikan dan DPRD Pesawaran Diminta Turun Tangan
Menyikapi lambannya respons sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, khususnya Kepala Bidang Pendidikan Dasar, harus segera:
Memanggil dan mengevaluasi kepala sekolah atas kelalaian pengawasan dan penanganan kasus.
Memeriksa sistem pencegahan perundungan di SDN 24 Gedong Tataan.
Memastikan korban mendapat pemulihan medis dan psikologis sepenuhnya.
Sementara itu, DPRD Kabupaten Pesawaran, melalui Komisi Bidang Pendidikan, juga tidak boleh diam. Mereka harus:
Memanggil Dinas Pendidikan dan kepala sekolah untuk meminta penjelasan.
Mendorong revisi kebijakan pengawasan di sekolah-sekolah untuk mencegah terulangnya kasus serupa.
Ini Bukan Hanya Kasus Kekerasan, Tapi Kegagalan Sistem!
Kasus ini memalukan dunia pendidikan, terutama karena:
Korban dan pelaku masih anak-anak, menunjukkan gagalnya sekolah menciptakan lingkungan aman.
Pemerintah sedang gencar kampanye anti-perundungan, tapi di lapangan, sekolah justru abai.
Media ini akan terus mendorong transparansi dengan meminta tanggapan resmi dari:
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran
Kepala Bidang Pendidikan Dasar
Ketua Komisi Pendidikan DPRD Pesawaran
Pertanyaan Kritis yang Harus Dijawab:
Apa langkah konkret Dinas Pendidikan menyikapi kelalaian SDN 24 Gedong Tataan?
Bagaimana mekanisme pengawasan siswa, terutama saat jam kritis seperti pulang sekolah?
Apakah ada indikasi budaya perundungan yang dibiarkan di sekolah ini?
Ini ujian bagi Pesawaran: Tegakkan aturan, atau biarkan kekerasan terus terjadi di sekolah!
(Red)