Kota Bogor, jurnalpolisi.id
Pemerintah Kota Bogor tengah mengkaji ulang pelaksanaan Car Free Day (CFD) sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang sehat dan ramah bagi masyarakat. Wacana ini mendapat dukungan dari DPRD Kota Bogor, dengan sejumlah catatan penting untuk optimalisasi pelaksanaannya.
Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin, menyambut baik rencana tersebut. Ia menilai CFD perlu kembali digelar sebagai ruang publik yang mendorong gaya hidup sehat melalui olahraga dan interaksi sosial.
“Ini langkah positif yang tentu mendapat dukungan kami. CFD bisa menjadi fasilitas bagi warga untuk hidup sehat dan beraktivitas di ruang terbuka,” ujar Zenal, Jumat (25/5/2025).
Ia menambahkan, selain manfaat kesehatan, CFD juga berkontribusi dalam menciptakan ruang ramah pejalan kaki serta mengurangi polusi udara. Meski demikian, Zenal menekankan pentingnya pengelolaan di lapangan agar CFD tidak berubah menjadi pasar tumpah.
“Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) perlu dirancang secara matang agar tujuan utama CFD tetap terjaga,” tegasnya.
Senada dengan Zenal, anggota Komisi I DPRD Kota Bogor, Banu Lesmana Bagaskara, juga menyatakan dukungannya terhadap rencana ini. Namun, ia menilai CFD harus didukung oleh regulasi yang kuat agar pelaksanaannya berkelanjutan.
“Perlu ada dasar hukum seperti Peraturan Wali Kota (Perwali) agar kegiatan ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi berkesinambungan,” jelas Banu.
Menurutnya, CFD bukan hanya sarana olahraga, tetapi juga strategi menciptakan lingkungan yang inklusif dan sehat melalui pengurangan emisi kendaraan bermotor.
“Selain itu, kembalinya CFD bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM,” tutupnya.
Laporan: Parlindungan, S.A.Md.Kep | Kepala Perwakilan Bogor