Dilihat: 9x

Blora – jurnalpolisi.id

Siang itu di Dukuh Kembang Desa Jurangjero Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora Jawa Tengah tepatnya di halaman rumah kepala Desa Jurangjero suasananya tidak seperti hari – hari biasa, kali ini halaman rumah tersebut berjejal dipenuhi oleh kehadiran para warganya.

Sekilas pandang tampak wajah – wajah ceria yang memancar dari raut mukanya yang menghiasi kehadirannya di halaman rumah kepala desanya dalam rangka makarya upacara sedekah bumi yang setiap tahun rutin selalu diperingati dengan pertunjukan ketoprak .

Kepala Desa Jurangjero Suwoto saat dimintai keterangan menjelaskan bahwa acara sedekah bumi di Desa Jurangjero itu merupakan acara adat yang selalu diuri – uri oleh warga masyarakat setiap tahunnya.

Untuk setiap perdukuhan di Desa Jurangjero selalu merayakan acara tradisi adat tersebut dengan menyuguhkan berbagai pertunjukan . Hari ini Kamis Paing bulan Selo tasyakuran tersebut diselenggarakan di Dukuh Kembang dengan pementasan hiburan ketoprak.

” Acara sedekah bumi tersebut merupakan ungkapan rasa syukur dari para warga Desa Jurangjero pada Tuhan YME dimana para warga masyarakat telah diberikan umur panjang, sehat walafiat, rejeki yang halal berlimpah terutama panen padinya dapat berhasil sesuai yang diharapkan.” terangnya.

Setiap acara sedekah bumi selalu diselenggarakan bancaan di sendang – sendang yang ada di perdukuhan se Desa Jurangjero.
Demikian juga pada pagi tadi jam 09.00 w.i.b. juga telah dilakukan bancaan di sendang Duwur, sendang Glinggang dan sendang Dukuh Kembang . Semua acara berjalan dengan baik, tutur kades.

Ketua RT.02 , RW.05 Dukuh Kembang Rasi saat ditemui menerangkan bahwa Semenjak lurah Suwoto memimpin Desa Jurangjero sedekah bumi setiap tahun selalu diselenggarakan dengan meriah sekali di masing – masing perdukuhan .

” Pada setiap tahun selalu rutin diselenggarakan acara adat sedekah bumi. Sedang untuk Dusun Kembang ini mempunyai tradisi menanggap seni ketoprak. Adapun pendanaan penyelenggaraan seni ketoprak biayanya berasal dari sumbang urun warga sedang kekurangannya ditanggung pak Lurah pribadi.” jelasnya.

Ia, juga menjelaskan bahwa hajat sedekah bumi tersebut juga merupakan ungkapan rasa syukur warga masyarakat dimana pembangunan di Desa Jurangjero dilaksanakan dengan baik, semua jalan sudah dibangun, paling tinggal 10 persen saja, sumur di sawah juga dibangun untuk keperluan warga masyarakat.

Untuk penilaian kami Lurah Suwoto benar – benar mampu merubah Desa Jurangjero menjadi desa yang lebih maju dan lebih baik dari sebelumnya. Warga masyarakat sangat bangga dan bersyukur sekali untuk hal tersebut.

Seorang pemuda yang ikut menonton pertunjukan ketoprak Andi Saputro (21 ) dari Rt. 02, RW . 05 . Dukuh Kembang menerangkan bahwa sedekah bumi tersebut disamping untuk acara tradisi tahunan juga untuk menyenangkan dan memberikan hiburan pada warga masyarakat.

” Biasanya selain ketoprak juga ada pertunjukan orkes Melayu , lomba volly ball, namun kali ini karena belum panen jagung acara tersebut ditiadakan ” ungkapnya.

Pertunjukan seni ketoprak ” Samudro Budoyo ” pimpinan Agung Budianto dari Dukuh Tuder Desa Wonokerto Kecamatan Sale Kabupaten Rembang yang di sutradarai oleh Bambang Wuryanto tersebut benar – benar sangat meriah. Pementasan tersebut sampai mampu mendatangkan warga penonton hingga berjejal penuh sesak memadati halaman rumah kepala desa.

Ditengah kesibukannya mengatur para pemain yang sedang berdandan, saat dihubungi Agung Budianto menjelaskan bahwa tampilan seni ketoprak siang ini akan mengambil alur cerita ” Sri Huning Mustiko Tuban. ” Dengan jumlah pemain peran dan waranggono berjumlah 80 orang .

” Para pemain ketoprak Samodro Budoyo adalah pemain pilihan dan terlatih baik. Pemain perempuannya memang saya pilih yang cantik – cantik biar penonton tidak mengantuk. Bagi warga masyarakat yang ingin menanggap ketoprak bisa menghubungi kami.” ujarnya sambil tertawa. ( Djoks.).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *