Dilihat: 14x

Jakarta – jurnalpolisi.id

Operasi besar-besaran yang digelar Polri sejak awal Mei 2025 berhasil membuahkan hasil signifikan. Sebanyak 3.326 kasus yang berkaitan dengan aksi premanisme telah ditangani dalam waktu singkat, menyusul instruksi langsung dari Kapolri melalui Surat Telegram STR/1081/IV/OPS.1.3./2025.

Langkah ini diambil sebagai respons atas maraknya praktik premanisme yang dinilai meresahkan masyarakat serta menghambat iklim investasi. Seluruh jajaran kepolisian dari tingkat Polda hingga Polres bergerak serentak, menggabungkan pendekatan hukum, intelijen, hingga tindakan pencegahan.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho menyatakan, operasi ini merupakan bentuk keseriusan institusinya dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat. “Kami tidak akan mentoleransi segala bentuk intimidasi, pemerasan, dan kekerasan berkedok organisasi masyarakat. Operasi ini bertujuan menciptakan ruang publik yang aman dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Irjen Sandi dalam keterangannya.

Beragam bentuk kejahatan menjadi target penindakan, mulai dari pungli, pengancaman, penganiayaan, hingga penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Tak hanya pelaku individu, aparat juga menyasar organisasi yang diduga terlibat dalam aksi-aksi kriminal.

Beberapa kasus mencuat dari daerah, seperti di Subang, sembilan pelaku diamankan di kawasan industri. Sementara di Tangerang, 85 preman ditangkap dalam operasi gabungan. Di Banten, Polda setempat berhasil menjaring 146 pelaku, sementara Polres Metro Jakarta Selatan menangkap 10 orang yang kedapatan membawa senjata tajam dan api. Di Kalimantan Tengah, polisi turut memanggil pimpinan organisasi massa terkait penutupan aktivitas PT BAP.

Polri juga melakukan evaluasi terhadap legalitas ormas-ormas yang terlibat, serta memberikan rekomendasi tegas kepada pihak terkait untuk pembekuan atau pencabutan izin organisasi yang terbukti melanggar hukum.

“Premanisme dalam bentuk apa pun tidak boleh dibiarkan. Penegakan hukum harus tegas agar masyarakat dan pelaku usaha merasakan kepastian dan perlindungan,” tegas Irjen Sandi.

Selain itu, Polri juga memperkuat koordinasi dengan TNI, pemerintah daerah, serta para pemangku kepentingan dalam upaya menjaga stabilitas keamanan secara berkelanjutan.

Operasi ini menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam menjaga ketertiban nasional dan menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sumber: DivHumas Polri – 08/05/2025
Jurnalpolisi.id – (M. Yusup)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *