Luwu – jurnaltimes.com

Aksi Nyata Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Bhineka Tunggal Ika Beragam Suku dan Budaya ” mendapat sambutan hangat para orang tua siswa yang memadati tenda tenda yang disediakan di halaman SD Negeri 7 Komba, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan.

Hal ini diungkapkan Kepala SDN 7 Komba, Asriani. A, S.Pd saat ditemui di ruang kerjanya Kamis (6/2/2025). Kasek yang sudah mengabdi selama 4 tahun di sekolah tersebut, mengaku bangga bisa menorehkan prestasi bagi sekolah yang di pimpinnya dengan menjadikan sekolahnya sebagai sekolah penggerak di Luwu.

“Alhamdulillah dengan penerapan komitmen ingin memajukan pendidikan di Luwu, sekolah kami dan SDN 7 Komba berhasil menjadi Sekolah penggerak di kab Luwu” katanya.

Dalam kegiatan P5 dan Devile Porseni yang dibuka oleh Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Muhammad Jufri, S.Pd, M.Pd dan dihadiri Korwil 3 Mustafa S.Pd M.Pd membuat para orang tua berdecak kagum dengan tampilnya anak-anak mereka.

“Kami mengambil thema Bhineka Tunggal Ika, dimana setiap kelas menggunakan baju adat masing-masing seperti kelas 1 baju menggunakan baju adat Toraja, kelas 2 baju adat Jambi dan seterusnya” urai Asriani.

Uniknya sekolah yang memiliki 9 rombel ini menggunakan bahan dasar yang digunakan dari kantong plastik “Yang dikreasi oleh guru dan orang tua sehingga bisa digunakan anak anak untuk devile” sambung Asriani.

P5 yang sudah berjalan selama 2 tahun ini, sambung Asriani selalu ditunjukkan dengan pagelaran budaya, pameran, market day “Di akhir semester kami biasanya menggelar porseni, pramuka dan P.5. Anak-anak yang menguasai panggungnya, kami cuma sediakan fasilitasnya. Mereka ada tampil menari, menyanyi, drama dan shalawat diatas panggung,” ungkap Asriani.

Hasilnya para orang tua sangat antusias .”Program lain yang sudah berjalan adalah shalat Dhuha dari semua kelas, Shalat dhuhur hanya kelas 5 dan 6. Literasi Al-Quran, sedekah jariah senam pagi setiap Jumat dan makan bersama kami lakukan dan ini sudah berjalan selama 2 tahun.” Papar Asriani.

Program Sekolah Penggerak merupakan program untuk mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik, baik dari aspek kompetensi kognitif (literasi dan numerasi), maupun non-kognitif (karakter) untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

“Setiap kelas digilir menggunakan media pembelajaran TV Smart dan LCD karena di SDN 7 Komba masih kekurangan tapi ini tidak mengurangi semangat anak-anak terus belajar. Begitupula dengan mengarahkan para siswa membaca buku. Kami selalu melakukan evaluasi tentang buku yang mereka baca, apa materi dan siapa penulisnya. Semuanya kami lakukan untuk meningkatkan kemampuan anak didik kami menyerap pelajaran dengan baik dan maksimal” tandasnya.(Amir)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *