Dilihat: 5x

Mandailing Natal, jurnalpolisi.id

Aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Kilo 2, Desa Hutabargot Nauli, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), kembali berlangsung meski lokasi tersebut sempat diterjang longsor beberapa hari lalu. Ratusan pekerja terlihat beraktivitas di area tambang pada Minggu (2/2/2025).

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil pekerja yang terlihat menambang batu dari dalam lubang tambang.

Mayoritas dari mereka justru sibuk memperkuat struktur tambang dengan memasang tiang penyangga di dinding serta bagian atas lubang, yang kedalamannya bervariasi hingga mencapai 50 meter.

Salah satu pekerja mengungkapkan bahwa pemasangan tiang penyangga menjadi prioritas utama untuk mengantisipasi potensi longsor susulan.

“Kami harus memastikan dinding tambang kuat dulu, supaya tidak ada yang tertimbun kalau longsor lagi,” katanya.

Cuaca yang kerap berubah dan curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir semakin meningkatkan risiko longsor di wilayah perbukitan Hutabargot.

Hal ini membuat para pekerja harus lebih berhati-hati dalam menjalankan aktivitas penambangan.

Meski ancaman longsor masih membayangi, aktivitas tambang di kawasan ini belum menunjukkan tanda-tanda akan dihentikan.

Justru, jumlah pekerja yang datang untuk menggali bijih emas terus bertambah setiap hari. Beberapa pekerja menyatakan bahwa penggalian akan dilanjutkan setelah pemasangan tiang penyangga selesai dilakukan.

“Kami masih harus menyelesaikan pemasangan balok penyangga. Kalau sudah aman, aktivitas tambang akan berjalan seperti biasa,” ujar seorang penambang lainnya.

Sebelumnya, beberapa pekerja tambang sempat melaporkan adanya bau busuk menyengat yang tercium dari salah satu lubang tambang di Kilo 2. Seorang pekerja mengaku bau tersebut sangat mengganggu hingga membuatnya muntah-muntah.

“Kami tidak tahu pasti bau itu berasal dari apa, tapi baunya seperti bangkai,” katanya.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait aktivitas tambang ilegal tersebut maupun mengenai dugaan sumber bau busuk yang muncul di dalam lubang tambang.(P.Harahap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *