Banyuwangi – jurnaltimes.com

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi menggelar ujian kejar paket bagi lima belas orang Warga Binaan, Sabtu (15/6). Kegiatan itu digelar melalui kerjasama dengan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Negeri Banyuwangi Kecamatan Giri Pokjar Lapas Banyuwangi.

Dalam ujian yang digelar di Ruang Rapat Sahardjo itu, berlangsung tiga jenis ujian kejar paket, diantaranya Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA). Rinciannya sebelas Warga Binaan mengikuti ujian semester genap dan empat Warga Binaan mengikuti ujian akhir.

“Ujian semester genap Paket A diikuti oleh satu orang, Paket B delapan orang dan Paket C dua orang. Sedangkan untuk yang mengikuti ujian akhir terdiri dari satu orang pada Paket B dan tiga orang dari Paket C,” ungkap Sulistyani selaku penanggung jawab dari SKB Giri di Lapas Banyuwangi.

Sulistyani menyebut, untuk siswa yang lulus setelah melaksanakan ujian akhir akan diberikan pengembangan materi, diantaranya pemandu wisata, keahlian memasak dan keterampilan yang lain yang bisa dijadikan bekal ketika sudah bebas.

“Harapannya agar mereka (Warga Binaan) setelah bebas bisa mandiri dan tidak bingung untuk mencari kerja dengan menerapkan keterampilan yang telah didapatkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono menjelaskan bahwa kegiatan kejar paket merupakan salah satu upaya untuk memenuhi salah satu hak dari Warga Binaan, yaitu hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran.

“Setelah ujian ini juga nantinya ada tiga siswa yang akan lulus, yaitu dari Paket B dan Paket C,” terangnya.

Agus mengatakan bahwa pelaksanaan kejar paket di Lapas Banyuwangi telah berlangsung lama dan diikuti dengan sangat antusias oleh Warga Binaan. “Kami terus upayakan agar kedepannya lebih banyak lagi Warga Binaan yang terlibat dalam kegiatan ini,” ucapnya.

Menurutnya, Lapas Banyuwangi dan SKB Kecamatan Giri akan mengembangkan kegiatan kejar paket yang tidak hanya berfokus pada pengetahuan teori, namun juga meliputi pendalaman berbagai keterampilan.

“Tujuannya untuk menciptakan Warga Binaan yang berkualitas dan membawa manfaat sebagai bekal untuk kembali kepada msyarakat setelah bebas nanti,” pungkasnya.

Boby

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *